Bisnis.com, JAKARTA - Emiten otomotif PT Tunas Ridean Tbk. (TURI) optimistis relaksasi aturan pajak pertambahan nilai barang mewah (PPnBM) akan mendongkrak penjualan mobil perseroan. Namun, implementasinya masih dinanti.
Corporate Secretary Tunas Ridean Dewi Yunita merespons secara positif kebijakan relaksasi pajak mobil baru. Kebijakan itu diharapkan dapat meningkatkan penjualan.
"Kami menyambut baik kebijakan tersebut dan diharapkan dapat membantu untuk meningkatkan volume penjualan untuk langkah yang dipersiapkan belum dapat kami sampaikan masih menunggu berlakunya kebijakan tersebut," ujarnya kepada Bisnis, Senin (15/2/2021).
Lebih lanjut, terkait adanya peningkatan target penjualan akibat dari relaksasi ini, pihaknya masih enggan berspekulasi. Target penjualan emiten bersandi TURI ini akan menyesuaikan dengan kondisi pasar nasional.
Pihaknya optimistis kinerja penjualan pada 2021 ini akan lebih baik daripada 2020. Adapun, belanja modal akan difokuskan untuk kepentingan lini bisnis rental mobil dan keperluan mobil untuk demonstrasi.
"Untuk belanja modal rencana untuk Tunas Rent untuk mobil untuk disewakan, keperluan demo cars yang disesuaikan dengan arahan ATPM dan juga kebutuhan di Tunas sendiri," imbuhnya.
Baca Juga
Selain itu, belanja modal juga difokuskan melanjutkan renovasi di beberapa cabang otomotif dan implementasi sistem dan proses digitalisasi yang akan mendukung Tunas menjadi lebih kompetitif di masa mendatang.
TURI itu melaporkan pendapatan turun 34 persen year on year (yoy) menjadi Rp4,45 triliun pada semester I/2020. Sejalan dengan kondisi itu, laba bersih yang dibukukan turun 65 persen secara tahunan menjadi Rp107 miliar per 30 Juni 2020.
Penurunan laba bersih pada semester I/2020 karena melemahnya kontribusi dari bisnis otomotif, bisnis pembiayaan, dan bisnis sewa. Kondisi itu menurutnya akibat kondisi perdagangan yang tidak menentu terkait pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
TURI melaporkan pasar mobil nasional turun 46 persen menjadi 260.933 unit pada semester I/2020. Dalam periode yang sama, penjualan mobil baru grup turun 39 persen menjadi 14.234 unit.