Bisnis.com,JAKARTA — PT Tunas Ridean Tbk. membukukan penurunan laba bersih 70 persen secara tahunan pada kuartal III/2020 seiring dengan kontribusi yang melemah di seluruh segmen bisnis perseroan.
Tunas Ridean membukukan penurunan pendapatan 38 persen secara year on year (yoy) menjadi Rp6,2 triliun pada 30 September 2020. Laba yang diatribusikan kepada pemegang saham turun 70 persen secara tahunan menjadi Rp128,5 miliar.
Direktur Utama Tunas Ridean Rico Setiawan menjelaskan bahwa laba grup dari bisnis otomotif turun 44 persen menjadi Rp137,2 miliar. Kondisi itu menurutnya disebabkan oleh penurunan penjualan.
Pasar mobil nasional, lanjut dia, turun 51 persen menjadi 372.046 unit. Adapun, penjualan mobil baru grup turun 45 persen menjadi 18.467 unit.
Sementara itu, pasar nasional perdagangan motor turun 43 persen sampai dengan Agustus menjadi 2,5 juta unit. Emiten berkode saham TURI itu melaporkan penjualan sepeda motor grup yang terutama berlokasi di Sumatra turun 45 persen sampai dengan September 2020 menjadi 101.163 unit.
Di sisi lain, kontribusi laba dari bisnis rental turun 56 persen menjadi Rp17,8 miliar. Keuntungan yang lebih rendah dari pelepasan dan penjualan armada dan biaya penyusutan yang lebih tinggi menjadi penyebab.
Baca Juga
TURI melaporkan perusahaan asosiasi yang 49 sahamnya dimiliki grup, Mandiri Tunas Finance, memberikan kontribusi rugi Rp26,5 miliar dibandingkan dengan laba Rp147,2 miliar tahun sebelumnya. Tekanan disebabkan oleh pendapatan bunga bersih yang lebih rendah sebagai akibat dari kebijakan restrukturisasi pinjaman dan penurunan pinjaman baru.
“Laba grup terus dipengaruhi secara signifikan oleh pandemi Covid-19 yang sedang berlangsung dan konsekuensi ekonominya dengan penurunan laba hingga 70 persen karena kontribusi yang melemah di semua segmen,” ujarnya melalui siaran pers, Jumat (30/10/2020).
Kendati demikian, Rico mengklaim posisi keuangan grup tetap kuat. TURI menyatakan komitmen untuk berinvestasi dalam perbaikan berkelanjutan agar lebih kompetitif pada masa depan.