Bisnis.com, JAKARTA - Emiten menara telekomunikasi PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. berencana membagikan dividen kepada para pemegang saham yang berasal dari saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya per akhir 2019.
Untuk itu, manajemen Tower Bersama Infrastructure akan meminta persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang akan diadakan pada 9 Maret 2021.
Dari laporan keuangan per 31 Desember 2021, emiten dengan kode saham TBIG masih memiliki saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya sejumlah Rp1,54 triliun.
“Perseroan bermaksud untuk mengusulkan kepada para pemegang saham perseroan untuk menyetujui penggunaan sebagian dari saldo laba perseroan yang belum ditentukan pengunaannya per tanggal 31 Desember 2019 tersebut untuk dibagikan sebagai dividen tunai,” tulis manajemen TBIG.
Melihat tahun-tahun sebelumnya, emiten Grup Saratoga ini biasanya membagikan dividen sekitar Rp600 miliar setiap tahunnya.
Berdasarkan laporan keuangan per 30 September 2020, TBIG mencatat pendapatan bersih sebesar Rp3,93 triliun. Jumlah tersebut naik 13,49 persen dibandingkan periode Januari-September 2019.
Baca Juga
Seluruh pendapatan perseroan berasal dari penghasilan sewa menara telekomunikasi dan properti investasi. Penyewa terbesar TBIG saat ini adalah anak PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk yakni PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel).
Dari sisi bottom line, pertumbuhan laba TBIG juga naik signifikan. Laba yang dapat diatribusikan kepada entitas pemilik per akhir kuartal III/2020 mencapai Rp747 miliar, naik 22,26 persen dari sebelumnya Rp611 miliar.