Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Komisaris dan Direksi Tampung Saham TBIG yang Dilego Provident

Wakil Presiden Direktur Tower Bersama Infrastructure Hardi Wijaya Liong dan Komisaris Tower Bersama Infrastructure memborong saham TBIG dengan jumlah gabungan 612 juta lembar.
Halaman muka Laporan Tahunan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk 2016./towerbersama
Halaman muka Laporan Tahunan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk 2016./towerbersama

Bisnis.com, JAKARTA - Komisaris dan direksi PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. menambah kepemilikan saham di perusahaan yang mereka pimpin. Pembelian saham terjadi di saat salah satu pemegang saham melego hampir 750 juta lembar.

Berdasarkan laporan Tower Bersama ke Bursa Efek Indonesia, Senin (25/1/2021), Hardi Wijaya Liong yang menjabat sebagai wakil presiden direktur perseroan membeli 219,44 juta saham.

Dengan demikian, kini Hardi Wijaya Liong memiliki 1,27 persen dari total saham dengan kode TBIG tersebut atau sebanyak 287,80 juta saham. Sebelumnya, porsi kepemilikan Hardi di TBIG tercatat sebesar 0,30 persen atau sebanyak 68,35 juta saham.

Transaksi itu dilakukan pada 15 Januari 2021 ketika harga saham TBIG berada pada level Rp1.620 per saham. Maka, nilai transaksi pembelian saham terus diestimasi Rp335 miliar.

“Tujuan transaksi untuk mendapatkan kepemilikan langsung atas saham TBIG,” tulis Hardi dalam keterbukaan informasi, Senin (25/1/2021).

Selain Hardi, Komisaris Tower Bersama Infrastructure Winato Kartono juga menambah kepemilikan di dalam TBIG. Winato membeli 398,43 juta saham pada hari yang sama dengan Hardi dengan harga saham Rp1.620 per saham.

Maka, nilai transaksi tersebut mencapai Rp645,45 miliar. Setelah transaksi, Winato kini memegang porsi 2,36 persen saham TBIG atau sebanyak 535,15 juta saham dari sebelumnya 0,60 persen.

Pada hari yang sama pula, PT Provident Capital Indonesia mengurangi porsi kepemilikan saham di dalam PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. sebesar 3,29 persen atau sebanyak 746,40 juta saham. Transaksi tersebut dilakukan sebanyak dua kali pada level harga yang sama Rp1.620 per saham.

Transaksi pertama, Provident Indonesia menjual 128,52 saham TBIG sehingga kepemilikan perseroan menjadi 24,96 persen dari sebelumnya 25,52 persen. Selanjutnya transaksi kedua dilakukan untuk menjual 617,88 juta saham sehingga porsi  kepemilikan Provident Capital di dalam TBIG turun menjadi 22,23 persen dari sebelumnya 24,96 persen.

Adapun, saat ini saham TBIG dipegang oleh PT Wahana Anugerah Sejahtera (34,23 persen), PT Provident Capital Indonesia (22,23 persen), dan masyarakat (35,71 persen). Perseroan juga memiliki saham treasury sebanyak 1,02 juta saham.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper