Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pajak Barang Mewah Mobil Dihilangkan, Astra (ASII) Yakin Bisa Untung

Head of Corporate Communications Astra Boy Kelana Soebroto mengungkapkan pihaknya meyakini akan terjadi lonjakan penjualan kendaraan roda empat dengan diberlakukannya PPnBM yang dibayarkan oleh pemerintah.
Toyota Camry. /Toyota Astra Motor
Toyota Camry. /Toyota Astra Motor

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten produsen mobil PT Astra International Tbk. (ASII) menyambut positif kebijakan pemerintah yang menghilangkan kewajiban pajak pertambahan nilai barang mewah (PPnBM) terhadap kendaraan roda empat. Hal ini dapat meningkatkan penjualan.

Head of Corporate Communications Astra International Boy Kelana Soebroto mengungkapkan pihaknya meyakini akan terjadi lonjakan penjualan kendaraan roda empat dengan diberlakukannya PPnBM yang dibayarkan oleh pemerintah.

"Kami menyambut positif kebijakan pemerintah dalam mendorong pertumbuhan penjualan roda empat di tanah air. Grup otomotif kami masih mengkaji seberapa besar potensi kenaikan penjualan yang akan terjadi sebagai dampak diterapkannya kebijakan ini," ujarnya kepada Bisnis, Senin (15/2/2021).

Grup Astra terangnya masih akan memperhatikan perkembangan dan dinamika setelah aturan ini benar-benar terlaksana. Pasalnya, tentu akan ada upaya-upaya lain mendorong penjualan.

Menurutnya, dari sisi permintaan hal ini akan berdampak positif dan dapat mendorong kenaikan penjualan. Namun, di internal emiten bersandi ASII ini masih melakukan kajian lebih lanjut atas dampak dari penerapan aturan tersebut.

"Akan kami sampaikan lebih lanjut jika nanti penerapan telah dilaksanakan sambil kami memantau dinamika pasarnya," ungkapnya.

Head of Investor Relations Astra International Tira Ardianti menuturkan dari sisi permintaan kebijakan ini positif karena bisa mendorong permintaan, tetapi perlu pula memperhatikan sisi suplai jika permintaan meningkat.

"Dari sisi supply harus dicek juga kesiapannya jika permintaan meningkat. Jadi kami masih kaji lebih lanjut dampaknya," katanya.

Astra menargetkan setidaknya dapat menjual 375.000 car build unit (CBU) pada 2021 ini. Menyesuaikan target penjualan dari asosiasi Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang mencapai 750.000 unit kendaraan terjual untuk pasar domestik pada 2021.

"Untuk pasar otomotif Gaikindo menargetkan 750.000 unit tahun ini. Astra menargetkan bisa mempertahankan pangsa pasarnya 50 persen dari total penjualan nasional," katanya kepada Bisnis.

Berdasarkan laporan kuartal III/2020, penjualan mobil di bawah Grup Astra mencapai 25.799 unit pada September 2020. Realisasi itu naik 53,81 persen dibandingkan dengan 16.773 unit pada bulan sebelumnya.

Total pasar kendaraan roda empat domestik mencapai 48.554 unit pada September 2020. Jumlah penjualan secara wholesale itu naik sekitar 30,25 persen dari 37.277 unit per Agustus 2020.

Secara kumulatif, penjualan Grup Astra sebanyak 192.217 unit pada kuartal III/2020. Sementara itu, penjualan pasar domestik pada periode yang sama sebesar 372.046 unit.

Hari ini, harga saham Astra International melonjak sejak pembukaan perdagangan dan ditutup naik 1,71 persen ke level 5.950 dengan total perdagangan senilai Rp1,06 triliun.

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian yakin penerapan relaksasi PPnBM dapat mengatrol produksi otomotif sebanyak 81.752 unit pada 2021. Pada tahun lalu, produksi kendaraan penumpang di Indonesia sebanyak 551.400 unit. Dengan proyeksi itu, penambahan produksi otomotif di Tanah Air akan tumbuh 14,8 persen atau menjadi 633.152 unit.

Apabila ditambah dengan kendaraan niaga, dengan asumsi volume produksinya stagnan dibandingkan dengan tahun lalu, total produksi kendaraan bermotor roda empat atau lebih akan menjadi 771.902 unit. Angka tersebut sedikit melampaui target Gaikindo yang pada tahun ini dipatok 750.000 unit.

Sejalan dengan itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tengah menyiapkan beleid pengaturan uang muka 0 persen. Adapun, penurunan aktiva tertimbang menurut risiko kredit untuk kendaraan bermotor juga perlu dipertimbangkan oleh perbankan.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper