Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Setelah Imlek, Dolar AS Menguat Tipis. Bitcoin Malah Loyo

bitcoin jatuh 1,3 persen menjadi US447.356, setelah mencapai rekor tertinggi 49.000 dolar AS. Bitcoin membukukan keuntungan sekitar 20 persen dalam pekan tonggak bersejarah ditandai dukungan perusahaan besar seperti Tesla Elon Musk.
Karyawan menunjukan Dolar AS di Jakarta, Rabu (27/1/2021). Nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup menguat 15 poin atau 0,11 persen menjadi Rp14.050 per dolar AS. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan menunjukan Dolar AS di Jakarta, Rabu (27/1/2021). Nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup menguat 15 poin atau 0,11 persen menjadi Rp14.050 per dolar AS. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Dolar Amerika Serikat sedikit menguat pada akhir perdagangan Sabtu (13/2/2021) waktu Jakarta keluar dari level terkuat hari itu, seiring pulihnya selera risiko yang ditandai dengan penguatan aset ekuitas AS dan kenaikan lanjutan imbal hasil obligasi pemerintah.

Investor juga mengkonsolidasikan keuntungan yang dibuat pada mata uang lain dengan mengorbankan dolar menjelang akhir pekan yang panjang di Amerika Serikat (AS). Pasar keuangan tutup pada Senin (15/2/2021) mendatang untuk Hari Presiden. Prospek dolar tetap lebih rendah, menurut Kepala Penelitian Investasi di BDSwiss Group Marshall Gittler.

"Dolar dianggap sebagai tempat berlindung yang paling aman dan cenderung turun ketika orang tidak mencari tempat berlindung yang aman," kata Gittler. "Dengan pasar reli dan Fed AS bertahan tanpa batas waktu, saya perkirakan dolar digunakan secara luas sebagai mata uang pendanaan, mendorong nilainya turun."

Sementara itu, bitcoin jatuh 1,3 persen menjadi US447.356, setelah mencapai rekor tertinggi 49.000 dolar AS. Bitcoin membukukan keuntungan sekitar 20 persen dalam pekan tonggak bersejarah ditandai dukungan perusahaan besar seperti Tesla Elon Musk.

Mata uang kripto paling populer di dunia itu mencapai rekor tertinggi semalam setelah grup perbankan AS, Bank of New York Mellon mengatakan telah membentuk unit untuk membantu nasabah memegang, mentransfer, dan mengeluarkan aset digital.

Dalam perdagangan sore, indeks dolar naik 0,1 persen menjadi 90,494 setelah volume melemah di Asia karena Tahun Baru Imlek. Pada minggu ini, indeks melemah 0,6 persen, penurunan minggu pertama dalam tiga minggu - dalam apa yang digambarkan analis ING sebagai 'suasana konsolidatif' di tengah ketidakpastian tentang kecepatan pemulihan ekonomi AS.

Data klaim pengangguran mingguan AS yang lebih lemah dari perkiraan pada Kamis (11/2/2021) menambah kekhawatiran reli dolar sebelumnya telah memperkirakan rebound ekonomi yang terlalu cepat.

Dolar AS menguat 0,2 persen terhadap yen sebesar 104,97 yen. Greenback turun 0,4 persen pada minggu ini, kemerosotan paling tajam sejak pertengahan Desember.

Ada perbedaan pandangan di antara para pedagang sepanjang tahun ini tentang bagaimana paket stimulus fiskal yang direncanakan Presiden AS Joe Biden sebesar 1,9 triliun dolar AS akan memengaruhi dolar.

Beberapa melihatnya sebagai memperkuat mata uang karena seharusnya mempercepat pemulihan AS relatif terhadap negara lain, sementara yang lain menganggap itu akan mendorong narasi reflasi global yang seharusnya mengangkat aset-aset berisiko dengan mengorbankan dolar.

Euro tergelincir 0,1 persen menjadi 1,2116 per dolar AS, tetapi pada minggu ini, mata uang tunggal Eropa naik 0,5 persen.

Pound Inggris naik 0,2 persen terhadap dolar menjadi US$1,3848, meskipun data menunjukkan ekonomi Inggris mengalami rekor penurunan pada 2020, meskipun tumbuh pada kuartal terakhir.

Dolar Australia, proksi untuk selera risiko, menguat dari posisi terendah menjadi diperdagangkan datar pada US$0,7753. Dolar Selandia Baru juga memangkas kerugiannya terhadap dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper