Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Emas Jatuh Tersengat Penguatan Dolar AS

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April di divisi COMEX New York Exchange, turun US$3,6 atau 0,2 persen menjadi ditutup pada US$1.823,20 per ounce, namun naik 0,6 persen untuk minggu ini.
Aneka emas batangan beragam ukuran dan bentuk. Harga emas dunia mendekati level US$2.000 per troy ounce dan diperkirakan akan terus menguat seiring dengan pelemahan dolar AS./Bloomberg
Aneka emas batangan beragam ukuran dan bentuk. Harga emas dunia mendekati level US$2.000 per troy ounce dan diperkirakan akan terus menguat seiring dengan pelemahan dolar AS./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas merosot lagi pada akhir perdagangan Jumat (13/2/2021) waktu Amerika Serikat.

Hal ini memperpanjang penurunan untuk hari kedua berturut-turut, tertekan penguatan dolar dan investor melanjutkan aksi jual mereka setelah kenaikan empat hari beruntun menjelang liburan akhir pekan tiga hari dengan Hari Presiden di AS jatuh pada Senin (15/2/2021).

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April di divisi COMEX New York Exchange, turun US$3,6 atau 0,2 persen menjadi ditutup pada US$1.823,20 per ounce, namun naik 0,6 persen untuk minggu ini. Sehari sebelumnya, Kamis (11/2/2021), emas berjangka anjlok US$15,9 dolar AS atau 0,86 persen menjadi US$1.826,80.

Emas berjangka terangkat US$5,2 atau 0,28 persen menjadi 1.842,70 dolar AS pada Rabu (10/2/2021), setelah menguat US$3,3 atau 0,18 persen menjadi US$1.837,50 pada Selasa (9/2/2021), dan melonjak 21,2 dolar AS atau 1,17 persen menjadi US$1.834,20 pada Senin (8/2/2021).

Dolar AS menguat sekitar 0,1 persen, terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya, membuat emas yang dihargakan dalam mata uang AS kurang menarik, karena menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya. Emas juga berada di bawah tekanan karena imbal hasil obligasi AS masih mendekati level tertinggi sejak Maret 2020.

"Latar belakang makro tetap mendukung, dengan harga emas kemungkinan akan melanjutkan tren naiknya dalam beberapa pekan mendatang karena ekspektasi kami untuk dolar melemah lebih lanjut di samping imbal hasil riil tetap rendah atau negatif," kata analis Standard Chartered Suki Cooper.

"Fokus pasar tetap pada ukuran dan waktu dari stimulus fiskal AS, ekspektasi inflasi dan kemajuan peluncuran vaksin," tambahnya.

Emas juga menuju kenaikan mingguan pertamanya dalam tiga pekan, dibantu oleh ekspektasi untuk paket bantuan virus Corona 1,9 triliun dolar AS, mengingat statusnya sebagai lindung nilai terhadap inflasi yang kemungkinan dipicu oleh stimulus yang meluas.

"Sejauh stimulus ini berjalan positif untuk emas tapi itu bukan hal baru ... Pasar tidak bereaksi terhadapnya saat ini," kata analis HSBC James Steel, menambahkan harga emas kemungkinan akan mencapai rata-rata 1.907 dolar AS untuk tahun ini.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Maret naik 28,1 sen atau 1,04 persen menjadi ditutup pada 27,328 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April naik US$12 atau 0,96 persen menjadi menetap di US$1.259 per ounce.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper