Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja Produsen Tolak Angin (SIDO) Ciamik, Begini Rekomendasi Sahamnya!

Mayoritas analis merekomendasikan beli untuk saham emiten tersebut setelah cemerlangnya kinerja keuangan tahun penuh 2020.
Aktivitas di pabrik pembuatan jamu Sido Muncul./sidomuncul.co.id
Aktivitas di pabrik pembuatan jamu Sido Muncul./sidomuncul.co.id

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten konsumer PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO) memiliki prospek baik di tengah pandemi Covid-19 untuk pendapatan 2021 dan 2022.

Mayoritas analis merekomendasikan beli untuk saham emiten tersebut setelah cemerlangnya kinerja keuangan tahun penuh 2020.

Analis NH Korindo Putu Chantika menuturkan pihaknya cukup optimistis melihat kinerja dan strategi manajemen emiten bersandi SIDO tersebut dan dapat mencapai target kinerjanya pada 2021.

"Untuk 2021, kami optimis dengan strategi manajemen untuk mencapai target topline dan bottom line di atas 10 persen, terutama ditopang oleh strong demand dari kedua segment yakni herb & suplement dan F&B segment," urainya kepada Bisnis, Senin (8/2/2021).

Produk-produk baru yang diluncurkan pada 2020 serta pemulihan destinasi ekspor seperti Filipina, Nigeria, dan Malaysia akan turut menopang kinerjanya pada 2021 ini.

Sementara itu, aksi korporasi entitas induk melepas 21 persen sahamnya kepada Affinity Equity Partners dinilainya dapat berdampak positif terhadap kinerja perusahaan secara jangka panjang.

"Saya belum bisa memberikan penjelasan detail dan masih wait and see. Namun, aksi korporasi ini pastinya akan memberikan sinergi yang positif bagi kedua perusahaan dalam jangka panjang terutama meningkatkan penetrasi di pasar Asia," urainya.

Analis Samuel Sekuritas Nashrullah Putra dalam risetnya mengungkapkan SIDO siap mengalami percepatan pertumbuhan pada tahun penuh 2021--2022 dengan rata-rata pertumbuhan EPS sebesar 13,9 persen.

Hal ini didukung oleh tumbuhnya permintaan yang solid untuk produk-produknya, potensi pasar baru dan peningkatan marjin dari peningkatan utilisasi serta tingkat ekstraksi di pabrik COD2 yang baru.

Pertumbuhan laba bersih pada tahun penuh 2020 yang tumbuh dua digit menurutnya menjadi sinyal positif kinerja perseroan ke depannya. Dia memproyeksikan perseroan mencatat pertumbuhan pendapatan sejalan dengan pemulihan konsumsi.

"Kami memperkirakan lini atas SIDO akan naik 10,3 persen dengan laba bersih meningkat 13,4 persen pada tahun penuh 2021," urainya.

Dia menilai utilization dan extraction rate yang lebih tinggi pun membuat margin diperkirakan meningkat. Ke depannya, terutama karena tambahan kapasitas produksi dari pabrik COD 2 barunya, yang memiliki tingkat ekstraksi lebih baik.

Pabrik baru ini belum dimanfaatkan sepenuhnya sepenuhnya yang rata-rata pemanfaatannya baru 55 persen, Nashrullah memproyeksikan GPM SIDO akan tumbuh menjadi 55,4 persen dan NPM-nya meningkat menjadi 27,7 persen pada 2021.

"Namun, sejalan dengan ekspektasi manajemen, kami memperkirakan peningkatan kontribusi ekspor di tahun penuh 2021 menjadi 4 persen dari 2 persen di tahun penuh 2020, terutama dengan adanya pasar ekspor baru seperti Arab Saudi," katanya.

Pihaknya merekomendasikan beli dengan potensial upside 18 persen dengan neraca keuangan yang solid serta dividen yang tinggi. Dengan valuasi P/E vs. ROE yang menarik dibandingkan dengan emiten farmasi lainnya, dan pertumbuhan dari market size.

"Kami inisiasikan untuk BUY SIDO pada TP IDR 920. Kami menyukai ROE tahun penuh 2021 yang tinggi sebesar 30,3 persen, yang mencerminkan manajemen SIDO yang sangat baik," jelasnya.

Adapun, NH Korindo merekomendasikan beli untuk saham SIDO dengan target price di level 930.

Berdasarkan konsensus analis Bloomberg terhadap saham SIDO, sebanyak 16 analis merekomendasikan beli, 8 analis merekomendasikan tahan, dan tidak ada analis yang merekomendasikan jual.

Sementara itu, target harga selama 12 bulan ke depan di level 872,19 dengan potensi pengembalian hingga 12,5 persen. Pada penutupan perdagangan Senin (8/2/2021), saham SIDO tidak beranjak dari harga 775 setelah bergerak di zona hijau sepanjang perdagangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper