Bisnis.com, JAKARTA - Emiten jamu PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO) mencatatkan laba bersih meningkat 16 persen pada 2020. Emiten jamu ini mendapatkan berkah dari penjualan jamu dan suplemen.
Berdasarkan laporan keuangan tahun penuh 2020, emiten bersandi SIDO ini mencatatkan pendapatan mencapai Rp3,33 triliun naik 9 persen dari pendapatan 2019 yang mencapai Rp3,06 triliun.
Adapun, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan ke entitas induk mencapai Rp934 miliar naik 16 persen daripada 2019 yang hanya Rp807,6 miliar.
Dari sisi total liabilitas pun turut meningkat mencapai Rp627,77 miliar naik dari periode sebelumnya yang hanya Rp464,8 miliar.
Hal ini didorong dari peningkatan liabilitas jangka pendek yang menjadi Rp560 miliar dari 2019 yang sebesar Rp408,8 miliar. Sementara, liabilitas jangka panjang sedikit meningkat menjadi Rp67,7 miliar dari 2019 sebesar Rp55,9 miliar.
Adapun, total aset pada 2020 mencapai Rp3,84 triliun, naik 9 persen dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp3,52 triliun.
Baca Juga
Dengan aset tidak lancar mengalami penurunan menjadi 1,79 triliun dari 2019 yang mencapai 1,81 triliun, sementara aset lancar meningkat menjadi Rp2,05 triliun dari 2019 yang mencapai Rp1,71 triliun.
Sementara itu, total kas dan setara kas pun meningkat dari 2019 yang sebesar Rp864 miliar menjadi Rp1,03 triliun.
Direktur Sido Muncul Leonard menuturkan pertumbuhan ini mencerminkan permintaan masyarakat akan produk-produk kesehatan herbal untuk membantu menjaga kesehatan dan menjaga imunitas tubuh terus meningkat.
"Hingga tahun 2020, tercatat CAGR laba bersih dari tahun 2017 adalah sebesar 21 persen dengan peningkatan marjin laba yang signifikan di beberapa tahun terakhir, menjadikan SIDO sebagai perusahaan dengan profitabilitas tertinggi dibandingkan dengan perusahaan di industri yang sama," urainya, Senin (8/1/2021).
Sido Muncul mencatatkan kenaikan penjualan sebesar 35 persen pada kuartal IV/2020 dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Leonard menekankan hal ini menunjukkan ketangguhan bisnis Sido Muncul, walaupun masih dalam kondisi pandemi.
Segmen Jamu Herbal & Suplemen memimpin pertumbuhan penjualan ini dengan kenaikan sebesar 50 persen kuartal ke kuartal pada kuartal IV/2020.
Sementara itu, segmen food and beverage juga masih mencatatkan pertumbuhan dua digit dengan kenaikan sebesar 12 persen pada kuartal IV/2020 dari kuartal sebelumnya.