Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PNM Investment Management Catat Kinerja Moncer Sepanjang 2020

Selama tahun 2020, total dana kelolaan atau asset under management (AUM) perseroan naik sekitar 9 persen menjadi Rp14,7 triliun per akhir 2020.
ILUSTRASI REKSA DANA. Bisnis/Himawan L Nugraha
ILUSTRASI REKSA DANA. Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – PT PNM Investment Management mampu membukukan kinerja pertumbuhan yang positif sepanjang 2020.

Tercatat, selama tahun 2020, total dana kelolaan atau asset under management (AUM) perseroan naik sekitar 9 persen menjadi Rp14,7 triliun per akhir 2020.

“PNM IM melewati tahun 2020 dengan pertumbuhan kinerja yang positif. Bahkan, peningkatan AUM Perseroan masih di atas pertumbuhan rata-rata industri reksa dana,” kata Direktur Utama PNM Investment Management Bambang Siswaji, seperti dikutip Bisnis, Senin (8/2/2021).

Seperti diketahui, hingga akhir 2020 industri reksa dana mencatatkan posisi nilai aktiva bersih (NAB) sebesar Rp599,3 triliun. Angka yang memperhitungkan juga dana kelolaan produk Reksa Dana Penyertaan Terbatas ini mengalami pertumbuhan sekitar 2,05 persen dibandingkan posisi NAB per akhir 2019 sebesar Rp587,2 triliun. Pertumbuhan ini terendah setidaknya dalam 5 tahun terakhir.

Menurut Bambang, pertumbuhan dana kelolaan Perseroan tahun lalu lebih ditopang oleh kinerja dua jenis produk yakni reksa dana open-end maupun reksa dana penyertaan terbatas (RDPT). Sepanjang tahun 2020, AUM produk reksa dana jenis open-end naik cukup signifikan sekitar 18 persen menjadi Rp5,18 triliun. 

“Dengan naiknya nilai dana kelolaan tersebut, kontribusi produk reksa dana jenis open-end meningkat dari sekitar 32 persen pada 2019 menjadi 35 persen  dari total AUM pada 2020,” katanya.

Selanjutnya, menurut Bambang, perseroan juga berhasil meningkatkan dana kelolaan reksa dana penyertaan terbatas (RDPT). Tercatat kinerja dana kelolaan RDPT tumbuh sekitar 3 persen menjadi Rp6,21 triliun sepanjang tahun lalu. 

“Dana kelolaan produk RDPT masih memberikan kontribusi paling besar yakni 42 persen terhadap bisnis kelola dana perseroan,” tuturnya.

Direktur Investasi PNM Investment Management Solahudin menambahkan, capaian kinerja pada 2020 tersebut juga menunjukkan strategi pengelolaan dana yang dilakukan Perseroan tepat dan mampu memenuhi kebutuhan sesuai kondisi pasar. 

Hal itu juga didukung oleh prinsip kehati-hatian yang sangat dipegang kuat dalam mengelola reksa dana. "Di tengah kondisi pasar yang kurang kondusif Perseroan lebih fokus mengoptimalkan kinerja produk eksisting secara prudent," jelasnya.

Sementara itu, Direktur Operasional dan Keuangan PNM Investment Management Ade S. Djajanegara mengatakan, kinerja dana kelolaan tersebut juga masih di atas target 2020 sebesar Rp13,7 triliun. Sehingga, Perseroan berhasil memenuhi target kinerja keuangan 2020 yang ditetapkan oleh pemegang saham. 

"Capaian kinerja tahun 2020 itu tetap menjadi pijakan strategi yang kuat bagi Perseroan untuk memacu kinerja yang lebih baik ke depan,” ujarnya.

Bambang menambahkan, PNM IM optimistis kinerja pada 2021 akan lebih meningkat lagi. Investor ritel dari kelompok milenial terus meningkat sehingga memberikan peluang pertumbuhan yang lebih kuat bagi bisnis reksa dana.

Selain itu, seiring dengan pemulihan ekonomi nasional sektor riil diyakini mulai bangkit lagi. Ini terlihat dari kalangan korporasi siap melakukan ekspansi bisnis sehingga akan berdampak positif bagi prospek pasar surat utang yang lebih cerah pada tahun ini.

“Tahun ini, kami optimistis kebutuhan pembiayaan sektor riil akan tinggi lagi. Sehingga, hal ini akan memberikan prospek yang lebih cerah untuk bisnis RDPT,” katanya.  

Karena itu, pada tahun ini Perseroan masih akan terus menggenjot bisnis RDPT. Hal itu mengingat misi Perseroan yang ingin terus menjembatani pasar modal dengan sektor riil. Bahkan, selama ini sebagai anak usaha BUMN, PNM IM tetap fokus membantu pengembangan pembiayaan sektor riil bidang infrastruktur dan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper