Bisnis.com, JAKARTA—Jumlah agen penjual reksa dana (APERD) di Indonesia terus bertambah dari tahun ke tahun. Semakin maraknya agen penjual dinilai turut berkontribusi terhadap kenaikan jumlah investor reksa dana.
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan, per akhir Januari 2021 terdapat 67 agen penjual reksa dana, hampir dua kali lipat dibandingkan jumlah APERD lima tahun lalu atau pada 2017 yang hanya 36 agen.
Pertumbuhan APERD paling tinggi terjadi sepanjang 2020 lalu, yang mana per akhir 2019 jumlah APERD hanya 42 agen kemudian melonjak menjadi 67 agen.
Jumlah wakil agen penjual reksa dana (WAPERD) juga terpantau meningkat yakni menjadi 24.351 WAPERD di akhir Januari ini, sedangkan pada 2017 baru ada sekitar 24.972 wakil agen.
Ketua Dewan Presidium Asosiasi Pelaku Reksa Dana & Investasi Prihatmo Hari Mulyanto mengatakan peningkatan jumlah agen penjual reksa dana (APERD) termasuk agen penjual dari perusahaan fintech menjadi salah satu pendorong pertumbuhan investor reksa dana.
Mengacu pada data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) jumlah investor reksa dana per akhir 2020 adalah 3,16 juta investor, naik 78,38 persen dari posisi 1,77 juta investor per akhir 2019. Jumlah tersebut kembali naik per akhir Januari 2021 menjadi 3,52 juta investor.
Baca Juga
Dari seluruh investor reksa dana yang tercatat di KSEI, sekitar 54,52 persen di antaranya memiliki rekening di agen penjual daring atau fintech.
“APERD terutama yang fintech ini kan suatu terobosan baru untuk kami, sekarang bisa lihat secara jumlah investor pertumbuhannya cepat sekali,” katanya, Kamis (4/2/2021)
Prihatmo menyebut pertumbuhan investor reksa dana akan semakin pesat ke depan seiring dengan semakin mudahnya membuka rekening atau single investor ID (SID). Namun dia tak dapat memperkirakan berapa persen pertumbuhan yang disumbang APERD fintech.
“Ini fenomena yang baik, tapi kita tunggu saja beberapa tahun ke depan. Karena itu tadi, salah satu yang kita unggulkan adalah kemudahan bertransaksi reksa dana melalui platform elektronik lewat marketplace dan sebagainya,” ujar dia.
Sementara itu, dari sisi manajer investasi, penambahan agen penjual reksa dana juga disambut positif. Direktur Panin Aset Manajemen Rudiyanto mengatakan secara industri memang kehadiran APERD baru akan memperbesar eksposur terhadap produk-produk reksa dana yang dibuat oleh manajer investasi.
“Bagi manajer investasi tentunya semakin banyak selling agent semakin bagus karena produk dia akan dijual di semakin banyak tempat jadi akan lebih baik,” katanya, Kamis (4/2/2021)