Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Ditutup Naik, Saham BBNI dan BBCA Jadi Favorit Asing

IHSG ditutup naik 0,56 persen atau 33,9 poin menjadi 6.077,74. Sepanjang hari ini, indeks bergerak di rentang 6.047,41-6.137,68.
Pekerja melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (1/2/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pekerja melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (1/2/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penguatan seiring dengan masuknya kembali investor asing pada perdagangan Rabu (3/2/2021).

IHSG ditutup naik 0,56 persen atau 33,9 poin menjadi 6.077,74. Sepanjang hari ini, indeks bergerak di rentang 6.047,41-6.137,68.

Pada akhir sesi I, IHSG sempat melonjak 1,32 persen ke level 6.123. Kinerja ini membuat indeks rebound setelah ditutup melemah 0,39 persen pada perdagangan kemarin.

Sebanyak 284 saham menguat, 190 saham melemah, dan 152 saham stagnan. Total transaksi mencapai Rp20,22 triliun jelang penutupan.

Investor asing pun mencatatkan net buy setelah dua sesi sebelumnya net sell. Sejumlah saham yang paling diburu investor asing ialah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) dengan net buy Rp258,4 miliar, PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dengan net buy Rp107,3 miliar jelang penutupan.

Emiten debutan PT Widodo Makmur Unggas Tbk. mencuat dengan penguatan 24,79 persen ke level 302. Saham PT Trinitan Metals and Minerals Tbk juga melonjak 24,86 persen menuju Rp197.

Direktur Utama Mandiri Sekuritas Dannif Danusaputro menuturkan, pergerakan pasar saham selama dua minggu belakangan belum menunjukkan peredaan volatilitas. Guncangan tersebut salah satunya terjadi akibat sentimen penyebaran pandemi virus corona baik di Indonesia maupun di luar negeri.

Meski demikian, Dannif meyakini tren tersebut nantinya akan berkurang. Hal ini seiring dengan kondisi makro ekonomi dan fundamental Indonesia yang terjaga ditengah pandemi yang terus berjalan.

“Kondisi ekonomi Indonesia diharapkan dapat menjadi katalis yang menenangkan pelaku pasar dari kekhawatiran terkait virus corona,” ujarnya dalam konferensi pers Mandiri Investment Forum 2021 pada Rabu (3/2/2021).

Selain itu, tingkat likuiditas investor global saat ini juga dinilai masih berlimpah. Dannif optimistif limpahan dana tersebut akan masuk ke pasar keuangan Indonesia, baik pada pasar saham maupun surat utang domestik.

“Imbal hasil (yield) Indonesia masih sangat menarik, begitu juga dengan pasar sahamnya. Kami yakin prospek investasi Indonesia tetap baik meskipun pandemi virus corona masih terus terjadi,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper