Bisnis.com, JAKARTA – Prospek Investasi di Indonesia diyakini masih tetap atraktif ditengah tingginya kekhawatiran pasar terhadap pengendalian pandemi virus corona.
Direktur Utama Mandiri Sekuritas Dannif Danusaputro menuturkan, pergerakan pasar saham selama dua minggu belakangan belum menunjukkan peredaan volatilitas. Guncangan tersebut salah satunya terjadi akibat sentimen penyebaran pandemi virus corona baik di Indonesia maupun di luar negeri.
Meski demikian, Dannif meyakini tren tersebut nantinya akan berkurang. Hal ini seiring dengan kondisi makroekonomi dan fundamental Indonesia yang terjaga ditengah pandemi yang terus berjalan.
“Kondisi ekonomi Indonesia diharapkan dapat menjadi katalis yang menenangkan pelaku pasar dari kekhawatiran terkait virus corona,” ujarnya dalam konferensi pers Mandiri Investment Forum 2021 pada Rabu (3/2/2021).
Selain itu, tingkat likuiditas investor global saat ini juga dinilai masih berlimpah. Dannif optimistif limpahan dana tersebut akan masuk ke pasar keuangan Indonesia, baik pada pasar saham maupun surat utang domestik.
“Imbal hasil (yield) Indonesia masih sangat menarik, begitu juga dengan pasar sahamnya. Kami yakin prospek investasi Indonesia tetap baik meskipun pandemi virus corona masih terus terjadi,” katanya.
Baca Juga
Berdasarkan data Bloomberg, IHSG melonjak 1,32 persen ke level 6.123 pada akhir sesi pertama. Kinerja ini membuat indeks rebound setelah ditutup melemah 0,39 persen pada perdagangan kemarin.
Di Asia, mayoritas bursa saham juga menguat. Indeks Shanghai Composite di China menguat 0,20 persen hingga pukul 11.47 WIB. Indeks Topix di Jepang dan Kospi di Korea Selatan juga menguat masing-masing 1 persen dan 0,77 persen.
IHSG tetap melaju di tengah wacana penerapan lockdown di Jakarta. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebelumnya mengkaji kemungkinan penerapan kebijakan karantina atau lockdown pada akhir pekan untuk menekan laju penyebaran Covid-19 di Ibu Kota.