Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar Tengah Fluktuatif, Prospek Investasi di Indonesia Masih Bagus

Kondisi ekonomi Indonesia diharapkan dapat menjadi katalis yang menenangkan pelaku pasar dari kekhawatiran terkait virus corona.
(Kiri ke kanan)Direktur Utama Mandiri Sekuritas Dannif Danusaputro, Direktur Treasury & International Banking Bank Mandiri Panji Irawan, Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi, Chief Economist Bank Mandiri Andry Asmoro dalam Mandiri Investment Forum 2021. Istimewa
(Kiri ke kanan)Direktur Utama Mandiri Sekuritas Dannif Danusaputro, Direktur Treasury & International Banking Bank Mandiri Panji Irawan, Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi, Chief Economist Bank Mandiri Andry Asmoro dalam Mandiri Investment Forum 2021. Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Prospek Investasi di Indonesia diyakini masih tetap atraktif ditengah tingginya kekhawatiran pasar terhadap pengendalian pandemi virus corona.

Direktur Utama Mandiri Sekuritas Dannif Danusaputro menuturkan, pergerakan pasar saham selama dua minggu belakangan belum menunjukkan peredaan volatilitas. Guncangan tersebut salah satunya terjadi akibat sentimen penyebaran pandemi virus corona baik di Indonesia maupun di luar negeri.

Meski demikian, Dannif meyakini tren tersebut nantinya akan berkurang. Hal ini seiring dengan kondisi makroekonomi dan fundamental Indonesia yang terjaga ditengah pandemi yang terus berjalan.

“Kondisi ekonomi Indonesia diharapkan dapat menjadi katalis yang menenangkan pelaku pasar dari kekhawatiran terkait virus corona,” ujarnya dalam konferensi pers Mandiri Investment Forum 2021 pada Rabu (3/2/2021).

Selain itu, tingkat likuiditas investor global saat ini juga dinilai masih berlimpah. Dannif optimistif limpahan dana tersebut akan masuk ke pasar keuangan Indonesia, baik pada pasar saham maupun surat utang domestik.

“Imbal hasil (yield) Indonesia masih sangat menarik, begitu juga dengan pasar sahamnya. Kami yakin prospek investasi Indonesia tetap baik meskipun pandemi virus corona masih terus terjadi,” katanya.

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG melonjak 1,32 persen ke level 6.123 pada akhir sesi pertama. Kinerja ini membuat indeks rebound setelah ditutup melemah 0,39 persen pada perdagangan kemarin.

Di Asia, mayoritas bursa saham juga menguat. Indeks Shanghai Composite di China menguat 0,20 persen hingga pukul 11.47 WIB. Indeks Topix di Jepang dan Kospi di Korea Selatan juga menguat masing-masing 1 persen dan 0,77 persen.

IHSG tetap melaju di tengah wacana penerapan lockdown di Jakarta. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebelumnya mengkaji kemungkinan penerapan kebijakan karantina atau lockdown pada akhir pekan untuk menekan laju penyebaran Covid-19 di Ibu Kota.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper