Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah kabar dari emiten dan sektor usaha menjadi sorotan harian Bisnis Indonesia edisi hari ini, Rabu (3/2/2021).
Dari sektor pertambangan, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melansir target pembentukan holding baterai listrik. Kemudian asosiasi maskapai penerbangan berharap ada standarisasi soal syarat bepergian penumpang pesawat udara.
Tidak ketinggalan, emiten perkebunan dan perikanan bakal mendapat benefit perkembangan di masing-masing sektor usaha. Berikut beberapa kabar pilihan seputar industri dan emiten.
Pembentukan Holding Baterai Listrik Dikebut
Pembentukan perusahaan holding Indonesia Battery Corporation ditargetkan selesai pada semester I/2021 ini setelah melalui diskusi panjang bersama para BUMN yang terlibat.
Nantinya, perusahaan yang diisi oleh empat BUMN tersebut membentuk anak usaha yang bermitra dengan pemain baterai kendaraan listrik kelas dunia termasuk seperti Tesla dan LG yang tengah dalam tahap negosiasi.
Adapun, empat BUMN yang akan membentuk Indonesia Battery Corporation (IBC) adalah MIND ID atau PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero), PT Antam Tbk., PT Pertamina (Persero), dan PT PLN (Persero).
INACA Minta Kesamaan Persepsi Sertifikasi Vaksin
Indonesia National Air Carriers Association (INACA) berharap pemerintah menemukan solusi untuk menyamakan semua sertifikat syarat bagi calon semua penumpang yang bebas covid-19 dalam bepergian dan maskapai juga bandara punya daya tahan yang baik selama pandemik. Hal ini untuk membangkitkan industri penerbangan yang tergencet selama pandemi.
Ada Pelabuhan Juwana, Ini Benefit Buat PT Dua Putra Utama Makmur Tbk.
Rencana pengembangan pelabuhan Juwana yang akan dilakukan pemerintah kabupaten Pati akan jadi celah keuntungan bagi PT. Dua putra Utama Makmur Tbk.(DPUM). Rencananya pelabuhan tersebut akan mampu menampung 800 kapal dengan kapasitas 30 gross ton. Momen ini tentunya menguntungkan DPUM pada pasokan bahan baku.
Widodo Makmur Unggas Tbk. (WMUU) Investasi Rp1,5 Triliun
Widodo Makmur Unggas Tbk. (WMUU) siap mengalokasikan investasi sebesar Rp1,5 triliun untuk menambah kapasitas produksi ayam broiler sebesar 6,4 juta per tahun. WMUU baru saja mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia dan berencana merilis obligasi sebagai aksi korporasi lanjutan guna menambah modal pengembangan usaha.