Bisnis.com, JAKARTA - Emiten produsen kendaraan listrik PT Gaya Abadi Sempurna Tbk. (SLIS) menargetkan penjualan mencapai Rp460 miliar dengan laba bersih mencapai sebesar Rp35 miliar pada 2021.
Direktur Keuangan Gaya Abadi Sempurna Wilson Ng menuturkan untuk target penjualan pada 2021, perseroan optimistis dapat mencapai Rp460 miliar, naik tipis daripada sebelum pandemi Covid-19 pada 2019 yang mencapai Rp459,99 miliar.
"Sesuai dengan hal tersebut, laba bersih 2021 kami targetkan sebesar Rp35 miliar. Untuk rencana belanja modal atau capital expenditure [capex], hingga saat ini, manajemen belum memiliki rencana untuk menambah aset pada 2021," ungkapnya kepada Bisnis, Selasa (2/2/2021).
Belum adanya rencana menambah aset karena situasi pandemi Covid-19 yang dihadapi secara global. Kendati demikian, perseroan tetap aktif melakukan inovasi produk dan sistem serta tetap membuka peluang untuk bekerja sama dengan pihak lain dan pemerintah.
"Hal ini dilakukan guna semakin meningkatan pendapatan perusahaan serta sekaligus turut membangun kesadaran masyarakat untuk menggunakan kendaraan listrik sebagai alternatif utama dalam berkendara," urainya.
Sepanjang 2019, emiten produsen kendaraan listrik tersebut mencatatkan kenaikan pendapatan hingga 56,10 persen dibandingkan 2018.
Baca Juga
Laporan keuangan perseroan menunjukkan, sepanjang tahun lalu emiten berkode efek SLIS ini membukukan penjualan bersih sebesar Rp459,99 miliar, naik dari 2018 sebanyak Rp294,67 miliar.
Pendapatan tersebut berasal dari segmen penjualan komponen elektronik yang naik 57,92 persen, dari semula Rp189,99 miliar menjadi Rp300,03 miliar per akhir 2019. Kemudian pendapatan dari segmen sepeda listrik juga naik 52,80 persen menjadi Rp159,95 miliar.
Seiring naiknya penjualan, beban penjualan produsen sepeda Selis ini turut membengkak dari yang semua Rp4,09 miliar menjadi Rp5,31 miliar.
Namun, hal tersebut ternyata tidak memengaruhi laba perseroan yang masih mencatat hasil positif. Tercatat, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk per akhir 2019 menjadi Rp29,45 miliar atau naik 41,88 persen dibandingkan laba per akhir 2019 yang mencapai Rp4,00 miliar.