Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank BRI Syariah Tbk. bakal resmi menyandang nama baru mulai pekan depan setelah proses merger dengan Bank Syariah Mandiri (BSM) dan BNI Syariah tuntas. Berkat merger, saham BRIS pun menjadi primadona.
BRI Syariah memulai debut di lantai bursa pada 9 Mei 2018. Harga saham IPO BRIS saat itu mencapai Rp500. Hari ini, meski ditutup melemah tajam, harga saham BRIS berada di Rp2.440.
Dengan demikian saham BRIS telah melonjak 378 persen sejak IPO bila merujuk harga penutupan hari ini. Sepanjang Januari 2021 naik 8,44 persen. Oh ya, saham BRIS sempat menyentuh level tertinggi di Rp3.770 pada pertengahan Januari 2021 lalu.
Salah satu investor BRIS, Ustaz Yusuf Mansur punya cerita menarik saat dirinya membeli saham BRIS. Dia mengaku tidak mempertimbangkan aspek fundamental sama sekali saat memesan saham BRIS dua tahun silam.
"Apakah dulu saya mikir waktu di BRIS? Enggak mikir bos! Kalau ditawarin harganya Rp1.000 waktu itu gue beli juga," tutur Yusuf Mansur dalam siaran diskusi bersama Sucor Sekuritas di Instagram, Jumat malam (29/1/2021).
Yusuf Mansur menekankan, saat itu motivasi membeli saham BRIS sekadar mempromosikan keuangan syariah. Dia menilai BRI Syariah harus mendapat panggung sebagai bank syariah pertama yang melantai di Bursa Efek Indonesia.
Baca Juga
Saat ini, BRI Syariah telah menjadi bank dengan aset yang patut diperhitungkan. Terlebih, pekan depan bank ini sudah resmi bersalin nama menjadi Bank Syariah Indonesia.
BRIS baru saja melaporkan pertumbuhan laba bersih 235,14 persen secara tahunan menjadi Rp248 miliar untuk periode 2020. Sepanjang tahun lalu, ekspansi pembiayaan yang tetap kuat di tengah pandemi sepanjang tahun lalu yang mana naik 46,24 persen menjadi Rp40 triliun.