Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Memerah Lagi, Sektor Infrastruktur Tahan Banting

IHSG terpantau parkir di level 6.109,16 setelah melemah 31,03 poin atau 0,50 persen dari posisi kemarin. Bahkan, indeks sempat jebol ke bawah 5.998,89 di awal perdagangan hari ini.
Karyawan berada di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (12/11/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha
Karyawan berada di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (12/11/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih terus melanjutkan pelemahannya hari kelima berturut-turut. Perkembangan pandemi Covid-19 disebut menjadi penyebab indeks komposit tertekan.

Per akhir perdagangan Senin (27/1/2021), IHSG terpantau parkir di level 6.109,16 setelah melemah 31,03 poin atau 0,50 persen dari posisi kemarin. Bahkan, indeks sempat jebol ke bawah 5.998,89 di awal perdagangan hari ini.

Kapitalisasi pasar hari ini berada di sekitar Rp7148,76 triliun. Adapun total transaksi tercatat Rp19,58 triliun. Investor asing membukukan aksi beli bersih atau net sell di kisaran Rp98,16 miliar di seluruh pasar.

Sejumlah saham big caps terpantau menjadi buruan asing hari ini, seperti saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) dengan net foreign buy Rp136,7 miliar dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. dengan net foreign buy Rp128,6 miliar.

Adapun sebanyak 9 dari 11 indeks sektoral berdasarkan klasifikasi IDX-IC mencatatkan pelemahan, dipimpin oleh sektor barang dasar yang terkoreksi 1,97 persen, disusl sektor kesehatan yang melemah 1,85 persen.

Di sisi lain, sektor infrastruktur masih tahan banting dengan mencatat penguatan 3,12 persen, sedangkan sektor energi stagnan.

Saham-saham BUMN turut berkontribusi terhadap penguatan sektor infrastruktur. PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT PP (Persero) Tbk. dan PT Waskita Karya (Persero) Tbk. Saham WIKA melesat 13,99 persen sedangkan saham WSKT melonjak 9,83 persen. Saham PTPP juga melejit 9,79 persen. 

Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan kasus Covid-19 di Tanah Air yang sudah menembus 1 juta menjadi sentimen negatif bagi pasar. Ditambah kebijakan pemerintah dalam memperpanjang masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).

“Dinamika perkembangan Covid-19 global menyebabkan terjadinya kekhawatiran bagi para pelaku pasar,” kata Nafan kepada Bisnis, Rabu (27/1/2021)

Di sisi lain, tambahnya, pasar menanti pengumuman The Fed dalam menetapkan tingkat suku bunga acuan serta pernyataan Bank Sentral AS itu soal outlook ekonomi. Market juga menunggu pengumuman US Advance GDP.

Menurut Nafan, di tengah minimnya sentimen positif baik dari dalam maupun luar negeri, sentimen dari Negeri Paman Sam tersebut akan menjadi pemicu apakah IHSG akan terus terperosok dan jebol ke bawah 6.000 atau mampu kembali bangkit.

"Akan tergantung The Fed, tergantung GDP AS juga," katanya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper