Bisnis.com, JAKARTA — Salah satu mitra distribusi surat berharga negara (SBN) ritel ORI019 Commonwealth Bank optimistis dapat mencapai target penjualan instrumen tersebut dengan menyasar investor generasi milenial.
EVP Head of Wealth Management & Premier Banking Commonwealth Bank Ivan Jaya menjelaskan pihaknya menjadikan investor muda sebagai target utama penjualan ORI019. Untuk itu, dia mengaku akan memaksimalkan kanal digital sebagai ajang promosi.
“Fokus pemasaran kami akan menggunakan social media sesuai dengan target pemasaran kami yang merupakan milenial,” kata Ivan kepada Bisnis, Senin (25/1/2021)
Adapun, untuk target penjualan dia tak membeberkan secara rinci. Namun menurutnya besaran target penjualan ORI019 masih serupa dengan target penjualan e-SBN seri sebelumnya.
“Kami akan menekankan kemudahan bertransaksi melalui Commbank SmartWealth yang kami gunakan sebagai saluran utama penawaran produk ini,” imbuh Ivan.
Dia mengaku optimistis dapat mencapai target dengan melihat animo masyarakat yang positif untuk SBN ritel seri ORI019 ini. Apalagi kupon yang ditawarkan lebih tinggi dari suku bunga deposito bank – bank pada umumnya.
Baca Juga
Ivan menjelaskan, dengan tingkat suku bunga sebesar 5,57 persen yang ditawarkan ORI019, maka ekuivalen dengan dengan tingkat suku bunga deposito sebesar 5,9 persen gross. Selain itu tingkat suku bunga pemerintah dengan tenor 3 tahun memiliki yield sebesar 5,2 persen sehingga ada premium tingkat return yang lebih tinggi dari ORI019 ini.
“Di bank untuk mendapatkan deposito dengan tingkat bunga tersebut memerlukan dana yang besar, sedangkan melalui SBN ritel hanya dengan Rp 1 juta nasabah sudah bisa mendapatkan tingkat suku bunga tersebut,” tuturnya lagi.
Lebih lanjut, Ivan menyebut kelebihan utama SBN seperti ORI adalah fitur tradeable atau yang dapat diperdagangkan di pasar sekunder sehingga ada potensi capital gain apabila harga jual lebih tinggi dari harga pembelian di pasar perdana.
“Dengan fitur tradeable ini, tingkat likuiditas produk ini menjadi lebih likuid karena dapat diperdagangkan di setiap hari kerja bursa setelah melewati masa minimum holding period,” pungkasnya.