Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah telah memulai masa penawaran surat berharga negara (SBN) ritel seri ORI019 per hari ini, Senin (25/1/2021). Di hari pertama masa penawaran, pemesanan obligasi ritel ini telah mencapai lebih dari Rp500 miliar.
Berdasarkan data yang dilansir dari salah satu mitra distribusi daring hari ini, sekitar pukul 17.00 WIB, total penjualan ORI018 telah menyentuh Rp559,19 miliar. Adapun batas pemesanan tercantum sekitar Rp9,44 triliun dari target total Rp10 triliun.
Masa penawaran dibuka sejak 25 Januari 2021 hingga 18 Februari 2021 mendatang. Artinya investor masih memiliki sekitar 23 hari untuk melakukan pemesanan ORI019 melalui mitra distribusi yang ditunjuk.
Jumlah minimum pemesanan untuk SBN ritel pertama di tahun ini tersebut adalah Rp1 juta, sedangkan maksimal pemesanan sebesar Rp3 miliar. Tanggal setelmen pemesanan ORI019 adalah 24 Februari 2021.
ORI019 menawarkan kupon sebesar 5,57 persen pertahun dengan jatuh tempo 2 tahun, tepatnya 15 Februari 2024. Kupon akan dibayarkan secara bulanan setiap tanggal 15 setiap bulannya. ORI019 juga merupakan seri tradable atau dapat diperdagangkan.
Sebagai perbandingan, ORI seri sebelumnya yaitu ORI018 memiliki kupon 5,70 persen, dengan tenor sama-sama 3 tahun dan akan jatuh tempo 15 Oktober 2023. ORI018 mencatatkan penawaran masuk Rp12,97 triliun, di atas target pemerintah Rp10 triliun.
Baca Juga
Sebelumnya, Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Indonesia Ramdhan Ario Maruto mengatakan angka pemesanan ORI019 juga berpotensi melewati target pemerintah di angka Rp10 triliun.
Menurutnya, kendari ORI019 menawarkan kupon lebih rendah dibandingkan dengan seri sebelumnya yakni ORI018, besaran kupon ORI019 cukup ideal mengingat suku bunga acuan saat ini juga lebih rendah dibandingkan waktu penerbitan ORI018.
“Sekarang tren suku bunga sedang rendah jadi dia ikut turun juga, tapi kalau dibandingkan dengan instrumen lain di ritel dia masih lebih tinggi,” tutur Ramdhan baru-baru ini.
Dia menyebut minat investor terhadap instrumen satu ini masih cenderung tinggi apalagi di awal tahun masyarakat masih antusias untuk berinvestasi. Selain itu likuiditas di masyarakat juga masih deras.
“Minat investor di awal tahun lumayan gede, karena pertimbangannya meski [kupon] kecil tapi ketersediaan instrumen itu yang ditunggu masyarakat,” imbuh Ramdhan.
ORI019 dinilai lebih menarik jika dibandingkan dengan instrumen lain seperti deposito karena karakternya sama dengan deposito tapi menawarkan imbal hasil yang lebih tinggi dibandingkan deposito.
“Jadi kalau sekitar Rp10 triliun sih saya rasa bisa tembus ya,” pungkasnya.