Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Moody's Tegaskan Peringkat B3 Surat Utang Grup Lippo Karawaci (LPKR)

VP and Senior Credit Officer Moody’s Jacintha Poh mengatakan outlook untuk surat utang keluarga Lippo Karawaci ditetapkan stabil.
Dwi Nicken Tari
Dwi Nicken Tari - Bisnis.com 25 Januari 2021  |  19:57 WIB
Moody's Tegaskan Peringkat B3 Surat Utang Grup Lippo Karawaci (LPKR)
CEO Lippo Karawaci John Riady. - Bisnis/Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA - Lembaga pemeringkat internasional PT Moody’s Investors Service menegaskan peringkat B3 untuk obligasi yang dikeluarkan oleh PT Lippo Karawaci Tbk. dan entitas anak.

Peringkat B3 juga dipertahankan untuk surat utang senior tanpa jaminan (senior unsecured bond) yang diterbitkan oleh Theta Capital Pte. Ltd. selaku anak usaha Lippo Karawaci. Adapun, surat utang tersebut dijamin oleh emiten dengan kode saham LPKR tersebut beserta beberapa entitas anak lainnya.

VP and Senior Credit Officer Moody’s Jacintha Poh mengatakan outlook untuk surat utang keluarga Lippo Karawaci ditetapkan stabil.

“Peringkat ini mencerminkan harapan kami akan perbaikan aliran kas Lippo Karawaci dalam 12 bulan—18 bulan ke depan, yang ditopang oleh prapenjualan inti dan penurunan pembayaran untuk Dana Investasi Real Estat (DIRE),” tulis Poh dalam siaran pers, Senin (25/1/2021).

Adapun, LPKR membukukan pendapatan prapenjualan senilai Rp2,67 triliun pada akhir 2020 atau naik 45 persen dibandingkan 2019.

Perseroan pun menargetkan marketing sales yang lebih tinggi senilai Rp3,5 triliun pada tahun ini yang akan didukung oleh peluncuran sejumlah rumah tapak.

Selanjutnya, Lippo Karawaci juga akan menyelesaikan penjualan Lippo Mall Puri ke Lippo Malls Indonesia Retail Trust atau DIRE milik perseroan pada bulan ini. Transaksi ini akan menghilangkan ketidakpastian mengenai waktu penjualan aset pusat perbelanjaan tersebut.

“Moody’s memperkirakan nilai penjualan mal ini sekitar Rp1 triliun,” tulis Moody’s.

Kendati demikian, Poh mengingatkan bahwa LPKR masih sangat bergantung dengan penjualan aset untuk mengumpulkan kas perusahaan holding-nya. Dengan demikian, perseroan bakal tetap merestrukturisasi (rollover) fasilitas pinjaman jangka pendek untuk menjaga likuiditas.

Adapun, outlook stabil dari Moody’s disebut merupakan penilaian untuk likuiditas LPKR yang masih kuat hingga akhir 2021. Namun, level likuiditas saat ini terancam mengetat apabila perseroan tak mampu melakukan restrukturisasi sejumlah pinjaman yang senilai total Rp970 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

moody's lippo group lippo karawaci
Editor : Hafiyyan

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top