Bisnis.com, JAKARTA - Emiten tekstil PT Pan Brothers Tbk. berencana menerbitkan surat utang global sebanyak-banyaknya US$350 juta. Jumlah tersebut setara Rp4,95 triliun merujuk pada kurs Jisdor Rp14.152.
Dana hasil penerbitan surat utang akan digunakan untuk pelunasan kewajiban jatuh tempo dan pinjaman kepada sejumlah entitas anak. Surat utang global ini memiliki jatuh tempo maksimal lima tahun dari tanggal diterbitkan dengan bunga tetap.
Direktur Utama Pan Brothers Ludijanto Setijo menjelaskan penerbitan notes ini akan tunduk pada Rule 144A dan Regulation S U.S. Securities Act 1933 dan akan dicatatkan di Bursa Efek Singapura Trading Limited (SGX-ST).
“Dengan asumsi penerbitan Notes sebanyak-banyaknya sebesar US$350 juta akan diserap seluruhnya, dana hasil penerbitan Notes akan dipergunakan untuk keperluan rencana penggunaan dana,” tulis Ludijanto dalam keterbukaan informasi, dikutip Senin (25/1/2021).
Adapun, dari notes senilai US$350 juta itu akan diambil US$94,72 juta untuk melunasi kewajiban perseroan yang terdiri dari global notes senilai US$33,42 juta yang jatuh tempo pada 2022 dan pinjaman sindikasi senilai US61,30 juta yang jatuh tempo tahun ini.
Selanjutnya, US$107,01 juta akan diberikan sebagai pinjaman kepada entitas anak dengan kepemilikan 99 persen. Perusahaan anak tersebut yaitu PT Berkah Indo Garmen, PT Pancaprima Ekabrothers, PT Prima Sejati Sejahtera, dan PB International BV.
Baca Juga
Khusus untuk PT Berkah Indo Garmen dan PB International BV, pinjaman itu hanya akan digunakan untuk melunasi global notes. Sementara sisa senilai US$102,73 juta akan diberikan sebagai pinjaman kepada entitas anak dengan kepemilikan kurang dari 99 persen.
Mengingat nilai penerbitan notes US$350 juta ini mencapai lebih dari 125,56 persen dari ekuitas perseroan per 30 September 2020 senilai US$278,74 juta, transaksi ini termasuk transaksi material sesuai dengan POJK 17/2020.