Bisnis.com, JAKARTA - Kinerja emiten ritel diperkirakan baru akan pulih setelah periode PPKM rampung. Oleh karena itu, saat ini menjadi waktu yang tepat untuk melakukan akumulasi saham terkait.
Pemerintah memperpanjang masa pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) hingga 8 Februari 2021 setelah PPKM sebelumnya berakhir pada 25 Januari 2021. Perpanjangan PPKM kali ini diikuti perubahan jam operasional pusat belanja atau mal.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebutkan bahwa jam operasional mal dibatasi hingga pukul 20.00. Durasi ini lebih panjang 1 jam dibandingkan dengan kebijakan sebelumnya yaitu pukul 19.00.
Secara detail, pembatasan kegiatan masyarakat mencakup pekerja kantor 75 persen bekerja dari rumah atau work from home, belajar mengajar secara daring, sektor esensial termasuk industri tetap berjalan.
Kemudian pusat belanja, mal maupun restoran dibuka hingga pukul 20.00. Makan ditempat hanya 25 persen dari kapasitas restoran, layanan pesan antar atau take away tetap diizinkan, kegiatan konstruksi tetap berjalan, kapasitas rumah ibadah 50 persen, fasilitas umum ditutup serta transportasi umum diatur pemerintah daerah.
Sebelumnya pemerintah telah memberlakukan PPKM di Jawa - Bali sejak 11 Januari 2021. Tujuh provinsi yang terlibat adalah DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali.
Baca Juga
Mirae Asset Sekuritas memperkirakan trafik pengunjung pusat perbelanjaan baru akan membaik pada kuartal II/2021.
Analis Mirae Asset Sekuritas Christine Natasya menjelaskan ketidakpastian dari dampak pandemi Covid-19 masih akan berbekas di industri peritel fisik.
“Kami memperkirakan kunjungan ke peritel fisik akan membaik pada 2021 khususnya kuartal kedua, didukung oleh faktor musiman dan asumsi kami vaksin sudah terdistribusi,” tulis Christine dalam riset yang dipublikasikan lewat Bloomberg, dikutip Jumat (22/1/2021).
Dari pantauan langsung di lapangan, Christine melihat konsumen masih mendatangi restoran terutama saat akhir pekan. Sementara untuk pakaian, masyarakat kelas menengah tampak masih bersedia membeli baju dengan merek tertentu dengan harga rendah (valued for money).
Secara keseluruhan, Mirae Asset Sekuritas memperkirakan pemulihan sektor peritel akan bergerak dalam laju moderat tahun ini.
Dengan demikian, Christine mempertahankan rekomendasi netral untuk saham peritel karena daya beli masyarakat juga tampaknya belum kuat.
“Kami belum melihat stimulus yang substansial untuk bisa mendorong daya beli masyarakat berpendapatan rendah,” tulis Christine.
Mirae Asset Sekuritas merekomendasikan trading buy untuk saham PT Ace Hardware Indonesia Tbk. (ACES) dengan target harga Rp1.950 per asham.
Selanjutnya saham PT Mitra Adiperkasa Tbk. (MAPI) diberi rekomendasi beli dengan target harga Rp980 per saham.
Di sisi lain, saham PT Matahari Department Store Tbk. (LPPF) dan PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk. (RALS) diberi rekomendasi tahan dengan target harga masing-masing Rp1.250 per saham dan Rp750 per saham.
Analis J.P. Morgan Sekuritas Benny Kurniawan dan tim menilai PPKM tidak akan terlalu memengaruhi pendapatan peritel pada kuartal I/2021.
Walaupun PPKM menjadi sentimen negatif untuk saham emiten peritel, investor tetap dapat memanfaatkan momen penurunan harga untuk akumulasi seperti saham PT Ace Hardware Indonesia Tbk. (ACES) dan PT Mitra Adiperkasa Tbk. (MAPI).
“PKPM tidak akan mengubah pandangan positif kami terhadap peritel. Kami yakin trafik sebelum pandemi bisa tercapai pada kuartal IV/2021,” tulis Benny dalam riset yang dipublikasikan lewat Bloomberg, dikutip Jumat (22/1/2021).
Benny menunjukkan bahwa trafik di pusat perbelanjaan perlahatn kembali ke level sebelum pandemi pada libur Natal dan Tahun Baru 2021. Walaupun PPKM dapat mengurangi jumlah pengunjung dalam beberapa waktu, permulihannya dinilai akan lebih cepat ketimbang 2020 karena vaksin Covid-19 sudah tersedia.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.