Bisnis.com, JAKARTA -Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali menguat pada perdagangan Kamis (21/1/2021) berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor)
Data yang diterbitkan Bank Indonesia pagi ini menempatkan kurs referensi Jisdor di level Rp14.039 per dolar AS, menguat 26 poin atau 0,18 persen dari posisi Rp14.065 pada Selasa (19/1/2021).
Berdasarkan data Bloomberg pada, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dibuka menguat 22,5 poin atau 0,16 persen ke level Rp14.012. Adapun, indeks dolar dibuka terkoreksi 0,14 persen ke level 90,3490.
Sebelumnya, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS diperkirakan bakal kembali menguat pada perdagangan hari ini, Kamis (21/1/2021). Rupiah akan mendapat angin segar dari sentimen luar negeri dan dari dalam negeri.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi dalam laporannya menyebutkan, salah satu faktor penopang penguatan rupiah adalah sikap investor yang mencerna komentar dari calon Menteri Keuangan Janet Yellen. Yellen mengatakan akan mengeluarkan lebih banyak paket bantuan Covid-19 yang berimbas pada kenaikan daya tarik emas sebagai lindung nilai inflasi.
Sementara itu, Presiden terpilih Joe Biden dan pemerintahannya mulai menjabat hari ini. Investor fokus pada proposal paket stimulus US$1,9 triliun minggu sebelumnya untuk meningkatkan ekonomi dan mempercepat distribusi vaksin Covid-19.
Baca Juga
“Hari ini nilai rupiah akan kembali menguat di level Rp14.000 hingga Rp14.050,” ujarnya melalui keterangan tertulis, Kamis (21/1/2021).
Sementara itu, dari dalam negeri, kondisi penyebaran covid-19 yang terus meningkat, membuat Pemerintah berencana memperpanjang penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) untuk sejumlah daerah di Pulau Jawa dan Pulau Bali guna menekan laju penularan virus corona Covid-19.
Selain perpanjangan pengetatan PSBB, pemerintah juga terus melakukan stimulus berupa bantuan langsung tunai (BLT) sebesar Rp300.000,- yang sudah disalurkan, tujuannya untuk membantu masyarakat kembali beraktivitas dan masyarakat kembali percaya diri walaupun saat ini Indonesia dalam kondisi pandemi.
“Optimisme pemerintah dalam penanganan Covid-19 perlu diapresiasi oleh kita semua dan masyarakat wajib membantu dan mensukseskan program pemerintah tersebut, sehingga modal asing kembali masuk ke pasar finansial dalam negeri,” jelas Ibrahim.
Monex Investindo Futures melansir, investor juga akan mencermati rilis sejumlah data ekonomi AS seperti Philadelphia Fed Manufacturing Index, Unemployment Claims dan Building Permits yang dirilis bersamaan pukul 20:30 WIB.