Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat pada perdagangan hari ini, Kamis (21/1/2021) setelah Bank Indonesia mempertahankan tingkat suku bunga acuan.
Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ditutup menguat 35 poin atau 0,25 persen ke level Rp14.000. Indeks dolar di sisi lain melemah 0,18 persen ke level 90,314.
Rupiah ditutup dengan perkasa karen apresiasi mata uang garuda menjadi yang tertinggi dibandingkan dengan mata uang lain di Asia. Kurs rupiah menguat setelah Bank Indonesia mempertahankan suku bunga acuan atau BI-7 Day Reverse Repo Rate dalam rapat dewan gubernur (RDG) siang ini.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan tren penguatan nilai tukar rupiah sejak awal didorong aliran modal asing ke pasar domestik seiring dengan kepastian pasar saham global yang mulai kondusif.
"Ke depan kami memandang nilai tukar rupiah berpotensi berlanjut seiring levelnya yang saat ini masih undervalue," ujarnya dalam konferensi pers, Kamis (21/1/2021).
Hari ini, nilai tukar rupiah dibuka menguat 22,5 poin atau 0,16 persen ke level Rp14.012,5. Indeks dolar di sisi lain melemah 0,14 persen ke level 90,346.
Baca Juga
Hingga puku 11.00 WIB, rupiah masih menguat 13 poin atau 0,09 persen ke level Rp14.022. Indeks dolar terpantau turu 0,19 persen ke posisi 90,306. Sejam berselang, rupiah masih menguat menguat 22,5 poin atau 0,16 persen ke level Rp14.012.
Pada pukul 13.35 WIB atau menjelang pengumuman hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia, nilai tukar rupiah menguat 23,5 poin atau 0,17 persen ke level Rp14.011,5 per dolar AS. Indeks dolar di sisi lain turun 0,20 persen ke level 90,298.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi dalam laporannya menyebutkan, salah satu faktor penopang penguatan rupiah adalah sikap investor yang mencerna komentar dari calon Menteri Keuangan Janet Yellen. Yellen mengatakan akan mengeluarkan lebih banyak paket bantuan Covid-19 yang berimbas pada kenaikan daya tarik emas sebagai lindung nilai inflasi.
Sementara itu, Presiden terpilih Joe Biden dan pemerintahannya mulai menjabat di kemudian hari, dengan investor fokus pada proposal paket stimulus US$1,9 triliun minggu sebelumnya untuk meningkatkan ekonomi dan mempercepat distribusi vaksin Covid-19.
“Hari ini nilai rupiah akan kembali menguat di level Rp14.000 hingga Rp14.050,” ujarnya melalui keterangan tertulis, Kamis (21/1/2021).
Sementara itu, dari dalam negeri, kondisi penyebaran covid-19 yang terus meningkat, membuat Pemerintah berencana memperpanjang penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) untuk sejumlah daerah di Pulau Jawa dan Pulau Bali guna menekan laju penularan virus corona Covid-19.
Selain perpanjangan pengetatan PSBB, pemerintah juga terus melakukan stimulus berupa BLT sebesar Rp300.000,- yang sudah disalurkan, tujuannya untuk membantu masyarakat kembali beraktivitas dan masyarakat kembali percaya diri walaupun saat ini Indonesia dalam kondisi pandemi.
“Optimisme pemerintah dalam penanganan Covid-19 perlu diapresiasi oleh kita semua dan masyarakat wajib membantu dan mensukseskan program pemerintah tersebut, sehingga modal asing kembali masuk ke pasar finansial dalam negeri,” jelas Ibrahim.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ditutup menguat 35 poin atau 0,25 persen ke level Rp14.000. Indeks dolar di sisi lain melemah 0,18 persen ke level 90,314.
Nilai tukar rupiah menguat 23,5 poin atau 0,17 persen ke level Rp14.011,5 per dolar AS. Indeks dolar di sisi lain turun 0,20 persen ke level 90,298.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ditutup menguat 22,5 poin atau 0,16 persen ke level Rp14.012 pada babak pertama perdagangan hari ini. Indeks dolar di sisi lain terpantau melemah 0,19 persen ke posisi 90,304.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat 13 poin atau 0,09 persen ke level Rp14.022. Indeks dolar terpantau turu 0,19 persen ke posisi 90,306.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat 22,5 poin atau 0,16 persen ke level Rp14.012,5. Indeks dolar di sisi ain melemah 0,14 persen ke level 90,346.