Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BI Tahan Suku Bunga, IHSG Koreksi Rupiah Naik

Pada Kamis (21/1/2021), IHSG ditutup turun 15,87 poin atau 0,25 persen ke posisi 6.413,89, setelah bergerak di rentang 6.399,67 - 6.504,99.
Tumpukan uang dolar dan rupiah di Kantor Cabang Bank Mandiri di Jakarta, Kamis (14/1/2021). Bisnis/Himawan L Nugraha
Tumpukan uang dolar dan rupiah di Kantor Cabang Bank Mandiri di Jakarta, Kamis (14/1/2021). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Pasar saham tak banyak bergerak setelah Bank Indonesia mengumumkan suku bunga dipertahankan pada level rendah 3,75 persen hari ini.

Pada Kamis (21/1/2021), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup turun 15,87 poin atau 0,25 persen ke posisi 6.413,89, setelah bergerak di rentang 6.399,67 - 6.504,99.

Pada awal perdagangan, IHSG sempat menguat ke level 6.504 sebelum bergerak fluktuatif hingga akhir sesi.

Tim Riset Indo Premier Sekuritas menjelaskan keputusan BI untuk mempertahankan tingkat suku bunga sudah diperkirakan (priced in) oleh pelaku pasar.

“Kami memperkirakan bank sentral akan memangkas suku bunga sebesar 25 bps menjadi 3,5 persen dalam semester I/2021 untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan menjaga stabilitas nilai tukar,” tulis Tim Riset Indo Premier lewat catatan yang diterima Bisnis, Kamis (21/1/2021).

Adapun, dukungan dari sisi moneter dinilai masih diperlukan pada masa sekaran gini. Pasalnya, likuiditas di sektor keuangan semakin tinggi sementara rantai penawaran seperti lapangan kerja masih lemah.

Sementara itu, rupiah ditutup menguat 35 poin atau 0,25 persen menjadi Rp14.000. Indeks dolar AS koreksi 0,13 persen menjadi 90,356.

Pada akhir Rapat Dewan Gubernur (RDG) hari ini, BI percaya kondisi ekonomi Indonesia akan membaik pada 2021 untuk mencapai pertumbuhan 4,8 persen — 5,8 persen. Defisit neraca berjalan juga diperkirakan tetap rendah sebesar 0,5 persen dari PDB 2020.

Sementara untuk nilai tukar, bank sentral mengapresiasi penguatan rupiah karena sudah terlalu undervalue dan menyambut baik kembalinya dana asing setelah ketidakpastian global berkurang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper