Bisnis.com, JAKARTA - Kurs rupiah berbalik menguat pada perdagangan Rabu (20/1/2021) berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor)
Data yang diterbitkan Bank Indonesia pagi ini menempatkan kurs referensi Jisdor di level Rp14.065 per dolar AS, menguat 21 poin atau 0,14 persen dari posisi Rp14.086 pada Selasa (19/1/2021).
Sementara itu, nilai tukar rupiah terpantau menguat 20 poin atau 0,14 persen ke level Rp14.045 per dolar AS pada pukul 09.43 WIB setelah dibuka stagnan di posisi Rp14.065.
Pada perdagangan kemarin, Selasa (19/1/2021), nilai rupiah ditutup melemah tipis 10 poin di level Rp14.080 dari penutupan sebelumnya di level Rp14.070.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi dalam laporannya mengatakan salah satu faktor yang mempengaruhi pergerakan rupiah adalah membaiknya konsumsi masyarakat di tengah pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Jawa – Bali pada Januari 2021.
Hasil survey Perbankan Bank Indonesia (BI) menyatakan penyaluran kredit baru akan meningkat pada kuartal I/2021. Hal ini terindikasi dari SBT penyaluran kredit baru Kuartal I/2021 sebesar 49,4 persen, meningkat dari 25,4 persen pada kuartal IV/2020.
Penyaluran kredit baru Kuartal II/2021 diperkirakan didorong oleh kredit modal kerja, diikuti oleh kredit investasi, dan kredit konsumsi
“Hasil survei mengindikasikan responden tetap optimis terhadap pertumbuhan kredit untuk keseluruhan tahun 2021,” katanya.
Untuk perdagangan hari ini, Ibrahim memprediksi rupiah bergerak dalam kisaran Rp14.035-Rp14.100 per dolar AS.
Penguatan nilai tukar rupiah terjadi di saat dolar AS melemah. Indeks dolar AS yang melacak pergerakan greenback terhadap mata uang utama lainnya terpantau melemah 0,158 poin atau 0,17 persen ke level 90,34 pada pukl 09.34 WIB.
Dalam kesaksiannya di Senat AS pada Selasa (19/1), Calon Menteri Keuangan AS Yanet Yellen menegaskan bahwa dirinya tidak menargetkan level tertentu untuk nilai tukar dolar terhadap mata uang lain.
Dia memaparkan bahwa dirinya percaya bahwa tujuan AS untuk menciptakan lapangan pekerjaan dan menaikkan gaji serta stabilitas pasar keuangan dapat menjadi contoh baik bagi negara. Komitmen ini sangat positif tidak hanya bagi AS tetapi juga bagi mitra AS.
"Nilai tukar AS dengan mata uang lain harus ditentukan oleh pasar. Pasar akan merefleksikan variasi kinerja ekonomi, secara general memfasilitasi penilaian terhadap ekonomi global," kata Yellen di depan Senat, Selasa (19/1/2021).