Bisnis.com, JAKARTA— Emiten kontraktor tambang dan energi entitas Grup Bakrie PT Darma Henwa Tbk. mengumumkan akuisisi atas saham PT Sabina Mahardika. Akuisisi dilakukan guna mendiversifikasi jenis usaha perseroan.
Pengambil alihan saham Sabina Mahardika dilakukan pada 16 Desember 2020. Emiten berkode DEWA itu mengakuisisi 99,9 persen saham perusahaan tersebut. Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Jumat (15/1/2021), Sabina Mahardika disebutkan memiliki proyek potensial tambang emas dan mineral di Aceh secara tidak langsung.
“Proses akuisisi SM sebagai salah satu upaya Perseroan dalam ekspansi dan diversifikasi usahanya untuk dapat meningkatkan nilai tambah Perseroan di masa yang akan datang,” tulis manajemen DEWA.
Meskipun demikian, perseroan tidak memerinci berapa nilai yang disepakati kedua perusahaan atas akuisisi tersebut.
Hingga pukul 13.58 WIB, saham DEWA melejit dan meninggalkan level harga saham terendah. Saham DEWA terpantau naik 6 persen ke level 53. Saham DEWA diperdagangkan sebanyak 1,94 miliar lembar senilai Rp102,76 miliar.
Sebelumnya, pada Rabu (13/1/2021) lalu, DEWA juga mengumumkan rencana aksi korporasi Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) atau private placement dengan dana yang dibidik mencapai Rp352,24 miliar.
Untuk memuluskan aksi korporasi ini, DEWA akan meminta restu dari para pemegang saham lewat Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 27 Januari 2021.
Emiten berkode saham DEWA tersebut akan menerbitkan saham biasa seri B sebanyak 5,87 miliar saham dalam aksi private placement dengan harga pelaksanaan Rp60 per saham. Dengan demikian, DEWA akan mengantongi dana segar sekitar Rp352,24 miliar.
Namun, dana tersebut tidak akan diterima dalam bentuk tunai karena perseroan akan langsung membayar kewajibannya kepada High Rank Investment Ltd. (HI) senilai US$23,80 juta dengan kurs yang disepakati Rp14.800 per dolar AS sehingga nilai keseluruhan menjadi Rp352,24 miliar.