Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tahun Ini SBN Ritel Dirilis 6 Kali, Nilai Penerbitan Ditargetkan Rp80 Triliun

Kementerian Keuangan mengagendakan penerbitan SBN ritel setidaknya 6 kali pada tahun ini dengan instrumen obligasi negara ritel (ORI), Sukuk Ritel, Saving Bonds Ritel (SBR), serta Sukuk Tabungan.
Nasabah sedang melakukan transaksi pembelian Sukuk Ritel SR013 melalui kantor cabang BNI Syariah, Jumat (28/8)./bnisyariahrn
Nasabah sedang melakukan transaksi pembelian Sukuk Ritel SR013 melalui kantor cabang BNI Syariah, Jumat (28/8)./bnisyariahrn

Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah melalui Kementerian Keuangan berencana menerbitkan surat berharga negara (SBN) ritel setidaknya enam kali pada 2021, dengan target penerbitan hingga Rp80 triliun.

Direktur Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan Luky Alfirman memperkirakan minat investor atas SBN ritel masih tinggi pada tahun ini. Hal itu terjadi seiring dengan proyeksi terjadinya pemulihan ekonomi.

Untuk itu, DJPPR mengagendakan penerbitan SBN ritel setidaknya 6 kali pada tahun ini dengan instrumen obligasi negara ritel (ORI), Sukuk Ritel, Saving Bonds Ritel (SBR), serta Sukuk Tabungan.

Tak hanya itu pemerintah juga berencana kembali menerbitkan Cash-Waqf Linked Sukuk (CWLS).

“Untuk timing dan besaran penerbitan SBN ritel di 2021 dapat disesuaikan dengan minat investor dan kondisi pasar keuangan saat itu,” kata Luki kepada Bisnis, pekan lalu.

Untuk target penerbitan tahun 2021, Luki menyebut pemerintah memasang angka di kisaran Rp60—80 triliun. Angka ini tak jauh dari realisasi penerbitan SBN ritel sepanjang 2020 yang mencapai Rp76,78 triliun.

Luki menegaskan, penerbitan SBN ritel tetap diupayakan untuk menjaring investor baru, khususnya generasi milenial, yang berpotensi menjadi basis investor di masa depan sebagai bagian dari pendalaman pasar SBN di Tanah Air.

Sepanjang 2020, pemerintah telah menerbitkan 6 SBN ritel terdiri atas 1 savings bonds ritel (seri SBR009), 2 sukuk ritel (seri ST012 dan ST013), 2 obligasi negara ritel (seri ORI017 dan ORI018), dan 1 sukuk tabungan (seri ST007).

Adapun, akumulasi nilai pemesanan keenam SBN ritel tersebut mencapai Rp76,78 triliun. Seri SR013 menjadi yang paling banyak dipesan dengan jumlah pemesanan yang ditetapkan Rp25,67 triliun.

Realisasi tersebut jauh melampaui total pemesanan SBN ritel pada 2019 yang sebesar Rp49,70 triliun. Padahal tahun tersebut pemerintah lebih getol menerbitkan instrumen ritel yakni hingga 10 seri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper