Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

2021, LUCK Bidik Penjualan Rp135 M

Walaupun kinerja 2020 tertekan, PT Sentral Mitra Informatika Tbk berencana menggenjot pendapatan pada tahun depan.
Jajaran komisaris dan direksi PT Sentral Mitra Informatika Tbk berpose usai pencatatan saham perdana perseroan di Bursa Efek Indonesia (BEI), 28 November 2018./sentral.co.id
Jajaran komisaris dan direksi PT Sentral Mitra Informatika Tbk berpose usai pencatatan saham perdana perseroan di Bursa Efek Indonesia (BEI), 28 November 2018./sentral.co.id

Bisnis.com, JAKARTA- PT Sentral Mitra Informatika Tbk (LUCK), perusahaan yang bergerak di bidang bisnis solusi percetakan dan dokumen serta penjualan produk teknologi informasi (TI)  akan menjadikan sektor e-commerce sebagai fokus perseroan pada 2021. Rencananya platform e-commerce akan dirilis pada kuartal II/2021.

"Perseroan juga melakukan pengembangan market 3D Printer karena tahun 2020 sudah mulai bertumbuh kebutuhan akan 3D Printer dan 3D Scanner," ujar Josephine Handayani Hidajat, Direktur Utama LUCK pada paparan publik (public expose) virtual di Jakarta, Rabu (23/12/2020).

Josephine meyakini kegiatan masyarakat bekerja di rumah (work from home/WFH) telah menciptakan  peluang beyond office printing, yaitu peningkatan kebutuhan printing yang sesuai dengan standard security office untuk karyawan yang bekerja dari rumah. "Kami juga mengembangkan bisnis Software B to B & IT Management System," ungkap Josephine. Untuk penjualan cloud server, perseroan akan bekerja sama dengan Alibaba Cloud.

Dengan strategi tersebut, perseroan menargetkan penjualan di tahun 2021 senilai Rp 135 miliar. Josephine mengatakan perseroan pada 2020 ini mengalami tantangan yang berat, meski begitu pada kuartal III/2020 LUCK berhasil membukukan kenaikan penjualan sebesar 4% menjadi Rp 81,9 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 78,5 miliar.

"Pandemi membuat semua rencana bisnis perseroan pada tahun 2020 berubah dari ekspansi menjadi bertahan dan menjaga likuiditas," papar Josephine.

Risiko bisnis yang besar, lanjut dia, membuat perseroan cenderung selektif memilih peluang berinvestasi. Selama masa pandemi perseroan melakukan konsolidasi bisnis dan mempersiapkan planning akan perubahan bisnis perilaku new normal,percepatan digitalisasi & industry 4.0.

"Investasi kami lakukan hanya pada sektor yang risikonya rendah," pungkasnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper