Bisnis.com, JAKARTA – PT Mulia Boga Raya Tbk. (KEJU) atau MBR menyatakan kendali perseroan yang kini dipegang oleh PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk. (GOOD) membuat beberapa perubahan di tubuh perseroan.
Adapun, pada 14 Oktober 2020 lalu, GOOD membeli 825 juta saham emiten konsumer yang terkenal dengan produk kejunya tersebut atau setara dengan 55 persen kepemilikan dari para pemegang saham pendiri perseroan.
Dengan demikian, Komisaris Utama MBR Hartono Atmadja mengatakan terdapat perubahan dari susunan komisaris dan direksi perseroan bercermin dari keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 27 November 2020 lalu.
KEJU juga optimis prospek bisnis perseroan setelah bergabung dengan GOOD akan semakin baik karena banyak potensi sinergi yang bisa diperoleh untuk mendukung perkembangan usaha.
Adapun, fokus utama perseroan saat ini adalah mempertahankan kinerja dan mengimplementasikan proses integrasi dan peluang sinergi bersama dengan tim dari GOOD.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama MBR mengatakan perseroan melakukan berbagai upaya dalam hal sinergi dengan GOOD terkhususnya dari sisi procurement.
Dengan bonus demografi dan skala geografis yang sangat luas, distribusi produk KEJU akan dibantu dikembangkan melalui kanal yang dimiliki oleh GOOD saat ini.
“Seperti halnya yang kami lakukan di Garudafood, kami memang tidak memberikan indikasi pertumbuhan (kinerja keuangan). Tapi, bisa kami pastikan bahwa tujuan kami tumbuh lebih dari pertumbuhan pasar atau industrinya,” jelasnya.
Paulus juga mengungkap rencana bisnis perseroan adalah dengan meningkatkan pangsa pasar lebih tinggi atau merebut pangsa pasar pesaing perseroan.
Meski tidak menyebutkan rincian nominal belanja modal, namun perseroan menyatakan investasi yang dilakukan pada tahun ini mencakup penambahan peralatan untuk memproduksi keju blok kecil.
Manajemen belum menetapkan besaran dan rencana penggunaan belanja modal tahun depan akibat dari proses perubahan kendali dari pemegang saham pendiri ke GOOD sehingga finalisasi penggunaan belanja modal sempat tertunda dan akan diumumkan setelah rencana bisnis terselesaikan.