Bisnis.com, JAKARTA — Penerbitan efek bersifat surat utang dan sukuk (EBUS) di Bursa Efek Indonesia sepanjang tahun berjalan melampaui 100 emisi.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, sepanjang tahun berjalan hingga 14 Desember 2020 terdapat 101 emisi EBUS dari 58 emiten dengan total nilai emisi Rp84,9 triliun. Adapun, dalam pipeline Bursa masih ada 11 penerbit yang akan menerbitkan 12 emisi EBUS.
“Memperhatikan tanggal penyampaian dokumen pendaftaran, apabila proses berjalan lancar maka kami prediksikan sekitar 5 emisi EBUS akan terbit sebelum tahun berganti,” ujar Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia I Gede Nyoman Yetna, seperti dikutip Bisnis (17/12/2020)
Lebih lanjut, Nyoman mengharapkan penerbitan EBUS tahun depan dapat tumbuh lebih baik. Dia mengaku optimistis sejalan dengan perkembangan ekonomi yang juga terus membaik seperti proyeksi Bappenas yaitu mencapai 5 persen pada 2021.
Selain itu, Nyoman menilai pemerintah juga telah memberikan beberapa stimulus yang kondusif untuk mendukung para pengusaha, si antaranya dengan penurunan BI 7-days Repo Rate pada bulan November sebesar 25 basis poin menjadi 3,75 persen.
“Dukungan kondisi makro ini diharapkan dapat menjadi katalis positif penerbitan EBUS korporasi baik saat ini maupun di tahun 2021,” tambah dia.