Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PEFINDO: 2021, Nilai Surat Utang Korporasi Diproyeksi Rp159 Triliun

Direktur Utama Pefindo Salyadi Saputra mengatakan untuk 2021 mendatang, Pefindo memperkirakan jumlah penerbitan surat utang korporasi akan lebih tinggi dibandingkan dengan tahun ini, yakni berkisar antara Rp122 triliun hingga Rp159 triliun.
Direktur Utama Pefindo Salyadi Saputra ketika paparan dalam Pefindo Media Forum yang diadakan, Kamis (17/12/2020).
Direktur Utama Pefindo Salyadi Saputra ketika paparan dalam Pefindo Media Forum yang diadakan, Kamis (17/12/2020).

Bisnis.com, JAKARTA — PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memproyeksikan penerbitan surat utang korporasi dapat mencapai Rp159 triliun pada 2021 mendatang.

Berdasarkan data Pefindo per 15 Desember 2020, penerbitan surat utang korporasi nasional mencapai Rp94,60 triliun, dengan nilai penerbitan paling tinggi di September 2020 mencapai Rp19,85 triliun.

Direktur Utama Pefindo Salyadi Saputra mengatakan untuk 2021 mendatang, Pefindo memperkirakan jumlah penerbitan surat utang korporasi akan lebih tinggi dibandingkan dengan tahun ini, yakni berkisar antara Rp122 triliun hingga Rp159 triliun.

Salyadi menambahkan, rentang proyeksi yang cukup lebar tersebut dikarenakan masih banyak ketidakpastian yang membayangi 2021, seperti efektivitas dan distribusi vaksin Covid-19 yang masuk ke Indonesia.

“Seperti apa sih di 202? Tidak mudah memang melakukan proyeksi, tapi dengan berbagai faktor pertimbangan, keluar angka proyeksi kita,” papar Salyadi dalam Pefindo Media Forum yang diadakan, Kamis (17/12/2020)

Salyadi optimistis setidaknya batas bawah proyeksi tersebut dapat terealisasi tahun depan. Pasalnya, nilai surat utang korporasi yang akan jatuh tempo pada 2021 terbilang besar yakni Rp121,9 triliun.

“Kalau mengandalkan yang mau refinancing saja itu udah sekitar Rp120 triliun sendiri,” kata Salyadi.

PEFINDO: 2021, Nilai Surat Utang Korporasi Diproyeksi Rp159 Triliun

Adapun, berdasarkan data Kustodian Sental Efek Indonesia (KSEI) yang diolah Pefindo, nilai obligasi yang jatuh tempo pada 2021 mendatang paling besar di kuartal III/2020, yakni mencapai Rp38,1 triliun.

Kemudian terbesar kedua ada di kuartal II/2020 yaitu Rp31,7 triliun, lalu di kuartal IV/2020 sebesar Rp29,6 triliun. Sementara untuk kuartal pertama tahun depan paling kecil yakni Rp22,5 triliun.

Akan tetapi, Salyadi menilai biasanya korporasi sudah merealisasikan penerbitan surat utang baru untuk refinancing obligasi yang jatuh tempo pada kuartal I/2021 di kuartal terakhir tahun sebelumnya sehingga di awal tahun dananya sudah terhimpun.

“Jadi yang menjadi prospek sebetulnya untuk penerbitan obligasi dengan keperluan refinancing itu kita bisa lihat sebelulnya Q2, Q3, Q4, karena Q1 seharusnya mereka sudah ada uangnya,” jelas dia.

Di lain sisi, dia tetap mengharapkan tahun depan banyak korporasi yang kembali membutuhkan pendanaan melalui surat utang untuk melakukan ekspansi, sehingga nilai penerbitan akan melampaui batas bawah tersebut.

“Tapi kembali lagi tergantung dampak pemulihan pandemi ke bisnis emiten-emiten yang biasa mengeluarkan obligasi,” imbuh Salyadi.

Sementara itu, untuk 2020 ini di awal tahun Pefindo memprediksi penerbitan surat utang di tahun ini akan mencapai Rp158,5 triliun. Namun, adanya pandemi membuat mereka merevisi proyeksi tersebut.

Berdasarkan proyeksi hasil revisi, Pefindo memperkirakan penerbitan surat utang korporasi 2020 akan berada di kisaran Rp88,4 triliun hingga 106,7 triliun.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper