Bisnis.com, JAKARTA - Nilai tukar mata uang dolar Amerika Serikat (AS) mendekat level terendah dalam dua tahun terakhir setelah pada perdagangan kemarin terjungkal. Dolar melemah menjelang pertemuan The Federal Reserve dan rencana pengeluaran stimulus besar-besaran kian menjadi nyata.
Dilansir dari Antara, indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap sejumlah mata uang utama lainnya terakhir berada di 90,458, setelah turun ke level 90,419 pada Senin (14/12/2020), level yang tidak terlihat sejak April 2018.
Harapan bahwa anggota parlemen AS dapat menyetujui pengeluaran 1,4 triliun dolar dan kejelasan lebih lanjut tentang distribusi vaksin pvid-19 telah membangkitkan selera risiko investor. Secara langsung hal itu membuat investor tidak lagi melirik mata uang safe haven seperti dolar. membuat mereka menjauh dari mata uang safe-haven.
Adapun Kongres berupaya mengakhiri kebuntuan terkait paket stimulus dengan menggelar pertemuan, ungkap kantor Ketua Dewan Perwakilan Rakyat dari Partai Demokrat Nancy Pelosi.
Meskipun virus corona makin mengganas, vaksin buatan Moderna Inc tampaknya akan diberikan izin oleh regulator pada pekan ini. "Hari ini kami hanya duduk dan menunggu, di sisi dolar, untuk berita dari Capitol Hill," kata John Doyle, Vice President Tempus Inc di Washington.
"Begitu hari dimulai dan saya tidak melihat ada gerakan besar yang akan mengubah pandangan untuk itu."
The Fed,yang memulai pertemuan dua hari pada Selasa (15/12/2020), diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuan mendekati nol dan memberi sinyal akan tetap di sana selama beberapa tahun mendatang.
Langkah tersebut akan semakin meningkatkan kepercayaan investor untuk mengambil aset-aset berisiko. Analis juga memperkirakan panduan baru tentang berapa lama Fed akan mempertahankan program pembelian obligasi besar-besaran.