Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Emiten Batu Bara Sinar Mas (GEMS) Incar 37 Juta Ton pada 2021

Direktur Golden Energy Mines R Utoro mengatakan bahwa perseroan memproyeksi outlook industri batu bara lebih baik pada tahun depan dibandingkan dengan tahun ini.
Sebuah trailer sedang mengangkut lapisan tanah di area pertambangan PT Golden Energy Mines Tbk./goldenenergymines.com
Sebuah trailer sedang mengangkut lapisan tanah di area pertambangan PT Golden Energy Mines Tbk./goldenenergymines.com

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten pertambangan batu bara, PT Golden Energy Mines Tbk., menargetkan volume produksi pada 2021 dapat mencapai 37 juta ton.

Direktur Golden Energy Mines R Utoro mengatakan bahwa perseroan memproyeksi outlook industri batu bara lebih baik pada tahun depan dibandingkan dengan tahun ini.

Dia pun semakin percaya diri kinerja perseroan juga akan ikut lebih moncer, mengingat pada tahun ini ketika industri tambang berada dalam tekanan perseroan berhasil membukukan pertumbuhan produksi.

Emiten berkode saham GEMS itu mencatatkan volume produksi sebesar 23,9 juta ton hingga kuartal III/2020, naik 16 persen daripada perolehan periode yang sama tahun lalu sebesar 20,7 juta ton.

Forecast pencapaian 32 juta ton pada 2020 dapat diraih, sedangkan pada 2021 gambarannya lebih baik daripada 2020 dengan alokasi [target volume produksi] saat ini diberikan 37 juta ton pada 2021,” ujar R Utoro saat paparan publik secara daring, Selasa (15/12/2020).

Sementara itu, Presiden Direktur Golden Energy Mines Bonifasius mengatakan bahwa permintaan pasar sudah menunjukkan sinyal peningkatan memasuki tahun depan.

Hal itu pun terjadi bersamaan dengan harga batu bara global yang juga tengah menguat sejak awal kuartal IV/2020 dan memberikan sinyal positif terhadap kinerja perseroan pada tahun depan.

Untuk diketahui, pada perdagangan Senin (14/12/2020) harga batu bara Newcastle untuk kontrak Januari 2021 di bursa ICE parkir di level US$83,85 per ton, naik 1,64 persen.

Adapun, dalam perdagangan tiga bulan terakhir harga naik hingga 44,94 persen dan sepanjang tahun berjalan 2020 harga menguat 14,31 persen.

Dia menilai penguatan harga itu disebabkan oleh musim dingin yang cukup ekstrim di beberapa negara sehingga meningkatkan kebutuhan energi yang terjadi di saat cadangan batu bara banyak negara tengah menipis.

“Supply dan demand pasar pada kuartal I/2021 diprediksi tidak balance yang kami harapkan menaikkan harga batu bara cukup tinggi sehingga tahun depan kinerja kami lebih bagus lagi,” Bonifasius.

Berdasarkan laporan keuangan perseroan, GEMS membukukan pendapatan sebesar US$783,86 juta hingga kuartal III/2020, tumbuh 4,21 persen dibandingkan dengan perolehan kuartal III/2019 sebesar US$752,16 juta.

Sementara itu, laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk berhasil tumbuh positif hingga 40,47 persen menjadi US$63,96 juta, dibandingkan dengan US$45,94 juta pada kuartal III/2019.

Adapun, kinerja GEMS menjadi satu-satunya emiten pertambangan batu bara yang berhasil mencatatkan pertumbuhan top line dan bottom line hingga kuartal III/2020 di saat mayoritas kinerja emiten lainnya terkoreksi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Finna U. Ulfah
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper