Bisnis.com, JAKARTA - Direktur Utama PT Kino Indonesia Tbk. (KINO) Harry Sanusi semakin getol menambah kepemilikan saham perseroan.
Dalam laporannya ke Bursa Efek Indonesia pada Jumat (11/12/2020), Harry menyebutkan dirinya membeli 40.000 saham KINO pada 1 Desember 2020. Harga pembelian berkisar Rp2.927,45, sehingga total transaksi sejumlah Rp117,09 juta.
"Tujuan transaksi ialah investasi dengan kepemilikan saham secara langsung," paparnya, Jumat (11/12/2020).
Harry pun memegang 178,34 juta saham KINO atau setara dengan 12,484 persen, meningkat dari sebelumnya 178,3 juta atau 12,481 persen.
Pada perdagangan Jumat (12/11/2020) pukul 13.57 WIB, saham KINO stagnan di level Rp2.870, setelah bergerak di rentang Rp2.830 - Rp2.890. Harga turun 2,05 persen sebulan, dan melorot 16,33 persen sepanjang 2020.
Sebelumnya, Harry menjelaskan bahwa setidaknya ada dua alasan mengapa dia melakukan pembelian saham atas perusahaan yang dia pimpin.
Baca Juga
“Pertama untuk investasi. Kedua, potensi KINO kedepan masih menjanjikan,” ungkap Harry kepada Bisnis, Jumat (9/10/2020).
Sementara itu, berdasarkan laporan keuangan perseroan per September 2020 yang dirilis Jumat (30/10/2020), KINO tersebut mencatatkan penurunan penjualan 10,71 persen secara tahunan menjadi Rp3,11 triliun.
Adapun, secara kuartalan, kinerja penjualan KINO juga tak cukup memuaskan mengingat perseroan membukukan penurunan 15,15 persen dibandingkan kuartal kedua sebelumnya menjadi Rp916,98 miliar.
Seluruh segmen penjualan mengalami penurunan per September 2020. Penjualan untuk segmen perawatan tubuh masih menjadi penopang bisnis perseroan dengan pendapatan sekitar 50,96 persen. Kemudian disusul oleh segmen minuman sebesar 38,02 persen, dan makanan senilai 9,35 persen dari total pendapatan periode tersebut.
Di sisi lain, KINO mencetak perolehan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp161,7 miliar, turun 63,83 persen. Penurunan ini antara lain disebabkan pada periode September 2019, KINO mencetak keuntungan pembelian diskon untuk saham Morinaga & Co Ltd Rp264,21 miliar.