Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Manajemen Mitrabara (MBAP) Ungkap Penyebab Harga Saham Melonjak 30 Persen

Saham PT Mitrabara Adiperdana Tbk. naik hampir 30 persen dalam sebulan. Manajemen menyebut, para investor mengapresiasi kinerja perseroan yang bisa mencetak margin cukup tebal.
Direktur Utama PT Mitrabara Adiperdana Tbk. Widada (kedua kanan) memberikan pemaparan saat paparan publik di Jakarta, Rabu (12/6/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Direktur Utama PT Mitrabara Adiperdana Tbk. Widada (kedua kanan) memberikan pemaparan saat paparan publik di Jakarta, Rabu (12/6/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Saham emiten batu bara PT Mitrabara Adiperdana Tbk. terus menanjak hampir 30 persen dalam sebulan terakhir. Manajemen menyebut, para investor mengapresiasi kinerja perseroan yang mampu mencetak margin cukup tebal dibandingkan dengan emiten sejenis.

Berdasarkan data Bloomberg, saham dengan kode MBAP menguat 1,76 persen menjadi Rp2.890 per saham pada akhir perdagangan sesi I Senin (7/12/2020). Selama sebulan terakhir, harga melonjak 29,02 persen. Apabila ditarik hingga awal tahun, MBAP melesat 45,96 persen dengan kapitalisasi pasar Rp3,55 triliun.

Direktur Keuangan Mitrabara Adiperdana Eric Rahardja menjelaskan pergerakan harga saham perseroan cenderung mengikuti mekanisme pasar.  Dari sisi fundamental, lanjut Eric, pelaku pasar tampaknya mengapresiasi performa perseroan pada 2020 di tengah pandemi. 

“Dan mungkin dibandingkan dengan emiten lain, [MBAP] dianggap marjinnya masih cukup baik. Jadi, [kenaikan harga saham] ini mungkin ada sentimen positif dari pasar terhadap kinerja Mitrabara,” kata Eric dalam paparan publik, Senin (7/12/2020).

Berdasarkan data perseroan, marjin laba operasional MBAP pada akhir kuartal III/2020 tercatat sebesar 21,19 persen. Realisasi tersebut lebih tinggi dibandingkan 2019 yang sebesar 18,55 persen.

Selanjutnya, marjin EBITDA (pendapatan sebelum terkena bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi) sebesar 26,49 persen atau lebih tinggi dari posisi pada 2019 sebesar 21,23 persen. Marjin laba bersih juga terpantau naik menjadi 15,99 persen dibandingkan pada 2019 sebesar 13,53 persen.

Dilihat dari performa perseroan, Eric menunjukkan MBPA tetap membukukan kinerja yang positif hingga akhir kuartal III/2020. Selain itu, produksi batu bara perseroan juga tetap terjaga sebesar 3,2 juta ton atau kian mendekati target tahun ini sebesar 4 juta ton.

Berdasarkan laporan keuangan per 30 September 2020, MBPA mengalami koreksi penjualan sebesar 18,80 persen menjadi US$159,66 juta dari posisi US$196,63 juta pada periode yang sama tahun lalu.

Sementara itu, laba terpantau melambat 3,51 persen menjadi US$25,53 juta dibandingkan sebelumnya US$26,46 juta.

Penurunan tersebut, kata Eric, disebabkan oleh depresiasi harga batu bara sejak 2019 yang berlanjut hingga 2020. Pada tahun ini, pergerakan harga batu bara semakin tertekan akibat permintaan yang turun akibat pandemi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper