Bisnis.com, JAKARTA — PT Dewata Freight International Tbk. tengah melakukan pembicaraan intensif dengan calon klien untuk kontrak baru perseroan yang ditargetkan terealisasi pada kuartal I/2021.
Direktur Keuangan PT Dewata Freight International Tbk. Nur Hasanah mengatakan bisnis logistik yang dijalankan perseroan masih menghadapi tantangan berat pada kuartal IV//2020. Kondisi itu sebagai dampak lanjutan dari lesunya kuartal I/2020 sampai dengan kuartal III/2020.
Emiten berkode saham DEAL itu memiliki bisnis inti di logistik infrastruktur. Pelanggan utama perseroan adalah badan usaha milik negara (BUMN).
Nur mengatakan prospek kontrak baru saat ini masih dalam pembicaraan intensif. Pihaknya memperkirakan realisasi akan terjadi pada kuartal I/2021.
“Gambaran pada 2021 akan ada peningkatan walaupun belum signifikan seiring pula dengan pertumbuhan ekonomi harapannya,” jelasnya kepada Bisnis, Kamis (26/11/2020).
Dalam paparanya kepada PT Bursa Efek Indonesia (BEI) beberapa waktu lalu, Manajemen DEAL mengaku bisnis perseroan terganggu oleh Covid-19. Pandemi telah membuat terjadi pembatasan operasional.
Untuk mempertahankan kelangsungan usaha di tengah pandemi, DEAL mengimplementasikan sejumlah strategi. Salah satunya dengan menjalankan cost reduction program.
Selain itu, DEAL juga melakukan redefinisi bisnis dengan fokus ke sektor logistik ritel. Selanjutnya, perseroan juga menunda ekspansi melalui proses rights issue.
Berdasarkan data Bloomberg, harga saham DEAL terkoreksi 2,45 persen ke level Rp159 akhir sesi pertama Kamis (26/11/2020). Namun, pergerakan harga saham naik 5,30 persen dalam sepekan terakhir.