Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mayoritas Kurs di Asia Terkoreksi, Rupiah Bergerak Melemah

Rupiah bergerak melemah 18 poin atau 0,13 persen ke level Rp14.167 per dolar AS pada pukul 09.24 WIB.
Karyawati menghitung uang dolar AS di Jakarta, Rabu (16/9/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawati menghitung uang dolar AS di Jakarta, Rabu (16/9/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah bergerak melemah pada awal perdagangan hari ini, Selasa (24/11/2020). 

Berdasarkan data Bloomberg, per pukul 09.08 nilai tukar rupiah terpantau terdepresiasi 1 poin atau 0,01 persen menjadi Rp14.150 per dolar AS.

Padahal di saat yang sama, indeks dolar AS juga tengah melemah 0,013 poin atau 0,01 persen di level 92,49.

Rupiah kemudian bergerak melemah 18 poin atau 0,13 persen ke level Rp14.167 per dolar AS pada pukul 09.24 WIB.

Sementara itu mata uang Asia lainnya bergerak variatif dengan mayoritas melemah terhadap dolar AS, seperti won Korea Selaran -0,14 persen, perso Filipina -0,01 persen, baht Thailand –0,07 persen.

Sebaliknya beberapa terpantau menguat antara lain dolar Singapura menguat 0,10 persen, yuan China 0,08 persen, dan rupee India 0,07 persen.

Sebelumnya, pada perdagangan kemarin rupiah berhasil ditutup menguat 16 poin atau 0,11 persen ke level Rp14.149 per dolar AS.

Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan pergerakan rupiah dipengaruhi oleh proses pembahasan paket stimulus fiskal di AS yang dipenuhi ketidakpastian seiring dengan silang pendapat antara Partai Republik dan Partai Demokrat.

Menurutnya, langkah yang diambil oleh Kementerian Keuangan AS untuk mengakhiri beberapa program pinjaman darurat hanya menambah spekulasi. Hal tersebut akan meningkatkan fokus pada hasil pertemuan kebijakan terakhir The Fed, yang akan dirilis pada hari Rabu.

Selain itu, kabar perkembangan vaksin virus corona juga mempengaruhi pergerakan nilai rupiah pada hari ini. Kepala Tim Program Akselerasi Vaksin AS Moncef Slaoui mengatakan, proses vaksinasi virus corona di AS yang sudah dapat dimulai pada 11 Desember atau 12 Desember mendatang.

Dari dalam negeri, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, pada akhir Desember, vaksin virus corona akan segera didistribusikan ke rumah sakit. Hal ini sedikit menenangkan pasar yang sebelumnya dikhawatirkan terkait kabar vaksin baru akan didistribusikan di akhir kuartal I/2021.

Di sisi lain, Pemerintah DKI memperpanjang PSBB Transisi untuk 2 minggu ke depan. Namun, dengan adanya vaksin di akhir Desember ada kemungkinan arah menuju New Normal akan kembali terbuka lebar.

“Dengan Informasi tentang vaksin ini kemungkinan bakal membuat pasar kembali bergairah,” demikian kutipan laporan tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper