Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berangsur pulih dan mendekati level sebelum pandemi setelah menjebol level 5.700 pada perdagangan hari ini, Selasa (24/11//2020).
Berdasarkan data Bloomberg, IHSG parkir di di zona hijau dengan menguat 0,85 persen ke level 5.701,02. Pada pertengahan perdagangan, indeks sempat menyentuh level 5.710 yang merupakan level tertinggi IHSG dalam 8 bulan terakhir. Adapun IHSG menyentuh titik nadir di level 3.900 pada akhir Maret 2020.
Memang, dalam periode tahun berjalan IHSG masih terkoreksi 9,41 persen. Namun, dalam enam bulan terakhir IHSG sudah naik 22,89 persen. Sebulan belakangan, indeks juga moncer dengan kenaikan 12,08 persen.
Analis RHB Sekuritas Michael W Setjoadi mengatakan bahwa pasar modal dalam negeri saat ini tengah kebanjiran sentimen positif kendati secara fundamental ekonomi masih belum kokoh. Ekspektasi pasar terhadap pasar Indonesia semakin baik yang tercermin dari derasnya arus dana asing masuk ke pasar saham.
Hari ini, Bursa Efek Indonesia mencatat net buy investor asing mencapai Rp124 miliar. Adapun dalam sebulan terakhir sudah menyentuh Rp7,49 triliun. Salah satu faktornya derasnya aliran modal asing adalah kemenangan Joe Biden dalam pemilihan presiden AS.
Kemenangan Biden membuat investor kembali menyukai aset berisiko karena lebih menarik dari pasar negara berkembang lainnya. Selain itu, pasar secara perlahan juga semakin percaya diri seiring dengan perkembangan vaksin Covid-19 yang diyakini dapat memperbaiki pertumbuhan ekonomi.
Baca Juga
Tidak ketinggalan, sentimen penandatanganan Letter of Interest terkait investasi sebesar US$2 Miliar atau setara dengan Rp28 Triliun dari IDFC kepada Indonesia Investment Authority atau sovereign wealth fund (SWF) juga telah mendorong lebih kuat pergerakan IHSG.
“Ke depan market bisa bergerak lebih tinggi jika ekspektasi-ekspektasi pasar ini bisa reflect ke fundamental Indonesia yang benar pulih sesuai harapan,” ujar Michael kepada Bisnis, Selasa (24/11/2020).
Sebelumnya, Michael menargetkan IHSG berada di kisaran 5.300 pada akhir tahun. Namun, target tersebut dikalkulasi ulang seiring dengan terlampauinya target itu, menjadi di kisaran 5.800 pada akhir tahun ini. Michael merekomendasikan sektor infrastruktur dan perbankan untuk dicermati oleh investor saat ini.
Di lain pihak, ,Analis PT Henan Putihrai Sekuritas Liza Camelia Suryanata mengatakan bahwa ada potensi koreksi dalam waktu dekat karena target level indeks sudah melampaui 5.650.
“Oleh karena itu, saran saya masih sama tunggu dulu karena akan ada pullback dulu baru nanti nyaman lagi untuk buy, level support terdekat di 5.650 atau 5.550,” ujar Liza kepada Bisnis.