Bisnis.com, JAKARTA — Penawaran masuk dalam lelang surat utang negara periode Selasa (17/11/2020) menjadi yang tertinggi keempat sepanjang periode berjalan 2020.
Plt. Direktur Surat Utang Negara (SUN) Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan Deni Ridwan mengatakan euforia pasar keuangan global dan domestik terhadap hasil uji coba vaksin serta hasil pemilihan presiden di Amerika Serikat berdampak positif terhadap lelang Selasa (17/11/2020).
“Tercatat bids yang masuk sebesar Rp104,7 triliun atau merupakan incoming bids tertinggi keempat sepanjang tahun 2020,” ujarnya dalam pernyataan yang diterima Bisnis, Selasa (17/11/2020).
Deni menyebut permintaan investor mengalami kenaikan 57,6 persen dibandingkan dengan lelang sebelumnya. Bid to cover ratio juga naik secara signifikan dari 2,24 kali menjadi 4,26 kali pada lelang Selasa (17/11/2020).
Dia mengklaim investor asing membanjiri lelang SUN edisi Selasa (17/11/2020). Lelang kali ini menjadi kedua terakhir pada 2020.
“Hal ini ditunjukkan dengan peningkatan bid asing yang cukup signifikan terutama pada tenor panjang sehingga total bid asing naik hampir 2 kali lipat dari 11,5 persen pada lelang sebelumnya menjadi 20,7 persen,” imbuhnya.
Baca Juga
Deni menilai masuknya investor asing berdampak semakin kompetitifnya imbal hasil yang ditawarkan oleh investor. Kondisi itu tecermin dari penurunan weighted average yield (WAY) untuk seluruh tenor khususnya tenor 5—20 tahun.
Dengan mempertimbangkan yield atau imbal hasil surat berharga negara (SBN) yang wajar di pasar sekunder serta rencana kebutuhan pembiayaan sampai dengan akhir tahun, pemerintah memutuskan untuk memenangkan permintaan sebesar Rp24,6 triliun.
“Sesuai dengan kalender penerbitan SBN melalui lelang, terdapat satu kali lagi lelang penerbitan SUN pada 2020 yang akan dilaksanakan pada tanggal 1 Desember 2020,” jelasnya.