Bisnis.com, JAKARTA - Perusahan keuangan asal Jepang, Nomura, memprediksi indeks harga saham gabungan dapat kembali menyentuh level 6.500 pada akhir 2021, atau bahkan berpotensi terjadi pada pertengahan 2021.
Analis Nomura Tushar Mohata mengatakan bahwa kendati kinerja indeks harga saham gabungan (IHSG) menjadi yang terburuk di antara indeks saham Asia lainnya sepanjang tahun berjalan 2020, ruang penguatan lebih lanjut terbuka lebar seiring dengan pemulihan ekonomi yang terjadi secara bertahap.
Untuk diketahui, IHSG sepanjang tahun berjalan 2020 telah terkoreksi 13 persen, berada tepat di bawah indeks straits time FTSE bursa Singapura yang turun 14,5 persen secara year to date.
Adapun, pada penutupan sesi I perdagangan Senin (16/11/2020), IHSG parkir di level 5.474,662, naik 0,25 persen. Dalam enam bulan perdagangan terakhir, IHSG telah menguat hingga 19,87 persen.
“Indeks dolar AS yang lemah akan mengarah kepada apresiasi rupiah, yang pada gilirannya secara historis menghasilkan pengembalian rata-rata 4 kali terhadap IHSG,” ujar Mohata seperti dikutip dari Bloomberg, Senin (16/11/2020).
Mohata memprediksi IHSG berpotensi ke level 6.500 pada akhir 2021, atau dengan perkiraan paling optimistis level tersebut dapat dicapai IHSG pada pertengahan 2021.
Baca Juga
Untuk diketahui, IHSG terakhir kali menetap di kisaran level 6.500 pada Maret 2019.