Bisnis.com, JAKARTA – Investor asing kembali masuk ke Jepang melalui pasar modal setelah mencatatkan inflow terbesar dalam setahun terakhir.
Dilansir dari Bloomberg pada Jumat (13/11/2020), Data dari Japan Exchange Group mencatat, investor asing membeli ekuitas dan kontrak berjangka bursa Jepang senilai 1,1 triliun yen atau US$10,4 miliar. Jumlah tersebut merupakan pembelian terbesar yang pernah dilakukan oleh investor luar negeri sejak Oktober tahun lalu.
Masuknya para investor asing ini juga membantu mengurangi net outflow dari pasar Jepang menjadi 8,7 triliun yen. Adapun, indeks Topix juga telah menghapus kerugian yang dideritanya pada tahun ini seiring dengan kejelasan vaksin virus corona dan kinerja keuangan perusahaan yang optimal.
Sementara itu, indeks Nikkei 225 diperdagangkan diatas level 25.000 dan terus bertahan menguji level tertinggi sejak 1991 lalu.
Toru Ibayashi, the head of Japanese equities research UBS Wealth Management mengatakan, peluang investor asing membeli lebih banyak saham di pasar Jepang masih cukup terbuka. Ia memperkirakan, Jepang dapat menerima tambahan pembelian saham senilai 5 triliun yen.
“Laporan keuangan perusahaan yang berada diatas ekspektasi dan hasil pilpres AS menjadi sejumlah alasan para investor asing kembali melirik Jepang,” ujarnya.
Baca Juga
Ia menjelaskan, kinerja keuangan perusahaan yang buruk pada Maret lalu telah menunjukkan tren perbaikan pada Juni lalu. Saat ini, perusahaan-perusahaan tersebut telah menunjukkan tanda pemulihan yang signifikan.
“Mungkin ini hal yang tidak diperhitungkan oleh investor luar negeri,” jelasnya.
Ibayashi mengatakan, terpilihnya Joe Biden sebagai presiden AS menjadi katalis positif bagi pasar saham jepang. Menurutnya, Biden akan memulihkan hubungan antara AS dan China yang akan berimbas pada perdagangan internasional.
“Dari situ, perusahaan Jepang dapat memanfaatkan sentimen positif tersebut, dan hal ini menjadi alasan lain mengapa investor asing kembali ke pasar Jepang dan terus melakukan pembelian,” jelasnya.