Bisnis.com, JAKARTA — PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) mencetak pertumbuhan laba bersih 19,5 persen secara year on year (yoy) pada periode sembilan bulan yang berakhir 30 September 2020.
Berdasarkan publikasi perseroan, realisasi tersebut ditopang oleh pendapatan selama 9 bulan di tahun ini yang mencapai Rp 5,55 triliun, meningkat 19,3 persen yoy dari Rp 4,65 triliun tahun lalu.
Entitas Grup Djarum milik Keluarga Hartono ini mampu membukukan EBITDA mencapai Rp 4,77 triliun, meningkat 23,3 persen yoy dari Rp 3,87 triliun tahun lalu. Pun, laba bersih mencapai Rp1,90 triliun, tumbuh 19,5 persen yoy dari Rp 1,59 triliun tahun lalu.
TOWR menjelaskan, kinerja keuangan yang moncer disebabkan adanya penambahan 5.269 penyewa menara (tenant) dan sewa 12.244 km serat optik berdasarkan kontrak jangka panjang.
Tercatat, per 30 September 2020, TOWR telah mengakumulasi 38.615 penyewa yang menempati 21.373 menara dan 39.771 km sambungan serat optik. Rasio sewa menara pada kuartal III/2020 mencapai 1,81x, naik dari 1,67x pada tahun lalu.
Kemudian, leverage neraca konsolidasi TOWR, yang diukur dengan hutang bersih terhadap EBITDA tahunan, berada pada 2,4x secara kuartalan, menjadi lebih rendah setelah memanfaatkan dua akuisisi portofolio menara selama 12 bulan terakhir.
Baca Juga
Sementara indikator return on equity (ROE) untuk bisnis TOWR secara keseluruhan juga stabil di sekitar 26 persen.
CEO Sarana Menara Nusantara Aming Santoso mengatakan pihaknya tetap fokus untuk menjadi penyedia infrastruktur telekomunikasi independen yang paling efisien dan hemat biaya bagi pelanggan mereka.
“Kami juga ingin berkontribusi pada industri telekomunikasi Indonesia karena kami sangat yakin infrastruktur kami memainkan peran penting dalam pemulihan ekonomi Indonesia dari Covid-19, khususnyamengingat 90 persen masyarakat Indonesia mengakses internet melalui ponsel mereka,” ujarnya dalam keterangan resmi yang dikutip Bisnis, Selasa (3/11/2020)
Untuk itu, Aming menyebut strategi berkelanjutan TOWR selama pandemi Covid-19 adalah merampingkan proses dalam bisnis kami agar lebih efisien dan efektif dalam manajemen aset dengan menggejot digitalisasi bisnis perseroan.
“Kami melakukan ini dengan semakin mendigitalkan proses kami dan tim kami bekerja sama dengan pemangku kepentingan yang relevan termasuk pelanggan kami untuk mewujudkannya,” ungkapnya.