Bisnis.com,JAKARTA — Sejumlah penghuni indeks LQ45 mampu menghasilkan return positif di tengah pergerakan konstituen lainnya yang masih terjerembab di zona merah.
Berdasarkan data Bloomberg, indeks LQ45 terkoreksi 27,43 persen ke level 1.014,47 untuk periode berjalan 2020 yang berakhir Rabu (30/9/2020). Performa indeks berisikan 45 saham pilihan itu masih underperform dibandingkan dengan indeks harga saham gabungan (IHSG) yang turun 22,50 persen secara year to date (ytd).
Data Bloomberg menunjukkan hanya ada lima konstituen indeks LQ45 yang mampu mencetak kenaikan harga saham secara year to date. Emiten tersebut yakni TOWR, TBIG, INKP, UNTR, dan MIKA.
TOWR memimpin daftar dengan penguatan 25,13 persen ke level Rp1.035 secara ytd. Namun, investor asing tercatat mencetak net sell Rp3,42 triliun di saham perseroan sepanjang periode berjalan 2020.
Emiten menara telekomunikasi lainnya, TBIG, mengekor dengan kenaikan harga saham 18,65 persen ke level Rp1.340 secara ytd. Kondisi serupa juga dialami perseroan yang menghadapi tekanan net sell Rp2,38 triliun.
Sementara itu, kinerja emiten kertas Grup Sinarmas, INKP, juga moncer sepanjang periode berjalan 2020. Harga saham naik 17,20 persen ke level Rp8.975 hingga akhir perdagangan Rabu (30/9/2020).
Baca Juga
Saham UNTR juga mampu mencetak imbal hasil positif. Perusahaan afiliasi Grup Astra itu menguat 10,93 persen ke level Rp22.800 sampai dengan penutupan kuartal III/2020.
MIKA menjadi konstituen kelima atau terakhir yang mencetak return positif dari jajaran indeks LQ45 secara ytd kuartal III/2020. Emiten rumah sakit itu naik 2,08 persen ke level Rp2.450.