Bisnis.com, JAKARTA — Euforia dari pemilihan presiden di Amerika Serikat akan menjadi salah satu sentimen yang mempengaruhi pergerakan pasar modal pada November 2020.
PT Bursa Efek Indonesia mencatat pasar modal Indonesia masih berada di zona positif menjelang libur panjang pekan lalu atau pada periode perdagangan yang singkat selama 2 hari. Indeks harga saham gabungan (IHSG) naik 0,31 persen ke 5.128,225 sepekan lalu.
Adapun, kapitalisasi pasar bursa turut naik 0,25 persen pada pekan lalu dari Rp5.943,032 triliun menjadi Rp5.958,186 triliun.
Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djajadi tekanan yang terjadi di bursa Amerika Serikat (AS) dan Eropa akan berpengaruh terhadap perdagangan perdana November 2020. Menurutnya, kejatuhan indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) akan berpengaruh ke seluruh negara.
Inarno mengatakan IHSG masih terkoreksi sekitar 18 persen sepanjang periode berjalan 2020 hingga akhir Oktober 2020. Namun, menurutnya pasar modal Indonesia telah bangkit dari titik terendah pada Maret 2020.
“Kalau sejak IHSG terendah 24 Maret 2020 ya kita sudah lumayan pulih. Kita terendah IHSG 3.937,” ujarnya kepada Bisnis, Minggu (1/11/2020).
Dia menyebut pemilihan presiden (Pilpres) Amerika Serikat (AS) akan berlangsung dalam waktu dekat. Agenda itu menurutnya akan berpengaruh terhadap pasar modal.
“Kita tunggu election sebentar lagi kan, biasanya ada euforia, Dow akan perkasa,” ujarnya.