Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pendapatan Iklan Turun, Laba Pemilik SCTV Tergerus

Surya Citra Media (SCMA) meraup pendapatan bersih sebanyak Rp3,58 triliun per September 2020, turun 13 persen. Sementara itu, perolehan laba juga terkoreksi 9,3 persen menjadi Rp913,58 miliar.
Gedung SCTV, kantor pusat PT Surya Citra Media Tbk./sctv
Gedung SCTV, kantor pusat PT Surya Citra Media Tbk./sctv

Bisnis.com, JAKARTA - PT Surya Citra Media Tbk. mencatat perolehan laba bersih sebanyak Rp913,58 miliar pada periode Januari-September 2020, turun 9,3 persen secara tahunan.

Berdasarkan laporan keuangan perseroan, penurunan laba bersih secara langsung menurunkan laba per saham. Di September 2020, laba per saham mencapai Rp63,22, lebih rendah dari posisi September 2019 sebesar Rp68,70.

Penurunan laba bersih sejalan dengan penurunan pendapatan. Dalam sembilan bulan 2020, emiten pemilik stasiun televisi SCTV itu mencapai Rp3,58 triliun atau turun 13 persen secara tahunan.

Pendapatan tergerus karena sumber perndapatan utama juga turun. Pendapatan iklan sebelum potongan mencapai Rp4,11 triliun, lungsur 16,16 persen.

Kendati pendapatan turun, beban program siaran dan beban usaha juga mengalami penurunan sehingga laba usaha hanya terkoreksi tipis menjadi Rp1,17 triliun.

Laba usaha hanya terkoreksi tipis bukan hanya karena efisiensi dari pengurangan beban. Emiten bersandi saham SCMA itu tercatat mendapat pemasukan operasi lain-lain sebanyak Rp22,95 miliar atau naik hampir tiga kali lipat dibandingkan dengan tahun lalu.

Di sisi lain, SCMA mencatat posisi kas dan setara kas Rp801,77 miliar atau naik 10,43 persen. Kenaikan tersebut antara lain diperoleh berkat kenaikan tajam pada kas bersih dari aktivitas operasi yang naik sebesar 49 persen.

Di sisi lain, hingga 8 Desember 2020 nanti SCMA menggelar program pembelian kembali saham atau buyback. Aksi tersebut sudah dilakukan perseroan sejak 9 September 2020. 

SCMA akan melakukan buyback paling banyak 20 persen dari modal disetor dalam perseroan. Biaya pembelian kembali saham direncanakan sebanyak-banyaknya Rp1,3 triliun yang berasal dari kas internal. 

Jumlah ini tidak termasuk biaya transaksi, biaya perantara pedagang efek, dan biaya lainnya sehubungan dengan buyback.

"Dampak dari pelaksanaan Pembelian Kembali Saham adalah hilangnya pendapatan bunga atas dana yang digunakan untuk Pembelian Kembali Saham Perseroan," tulis manajemen SCMA.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rivki Maulana
Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper