Bisnis.com, JAKARTA - PT Waskita Beton Precast Tbk. membukukan kontrak baru senilai Rp1,49 triliun hingga akhir September 2020. Nilai tersebut mewakili 29,8 persen dari target yang ditetapkan Rp5 triliun untuk tahun ini.
Direktur Keuangan Waskita Beton Precast Mohamad Nur Sodiq mengatakan kontrak baru yang diraih perseroan hingga September 2020 senilai Rp1,49 triliun terdiri dari proyek eksternal sebesar 67,3 persen dan internal sebesar 32,7 persen. Kontrak internal berasal dari Grup Waskita sedangkan eksternal dari luar grup.
“Sampai dengan September, kami masih memiliki performa yang cukup menjanjikan di mana nilai kontrak baru yang diperoleh mencapai Rp1,49 triliun. Ini nantinya akan menopang performa di 2020,” kata Sodiq dalam paparan publik secara daring, Senin (26/10/2020).
Dengan kontrak baru tersebut, nilai kontrak dikelola atau order book emiten berkode saham WSBP tersebut tercatat senilai Rp6,16 triliun yang termasuk sisa nilai kontrak 2019 senilai Rp4,6 triliun.
Lebih lanjut, WSBP memiliki 2 proyek eksternal dan 3 proyek internal dengan nilai kontrak baru jumbo per kuartal III/2020.
Dari proyek eksternal terdapat Tol Binjai Pangkalan—Brandan senilai Rp275 miliar dan tol Padang-Sicincin senilai Rp170 miliar.
Baca Juga
Sedangkan proyek internal terdapat tol Prabumulih—Muara Enim senilai Rp108 miliar, saluran irigasi LMS di Indramayu senilai Rp69 miliar dan Main Line II senilai Rp65 miliar.
Sodiq melanjutkan bahwa perolehan kontrak baru dari eksternal yang lebih besar diharapkan menjadi penyeimbang agar komposisi kontrak perseroan menjadi lebih baik.
“Terlihat bahwa upaya-upaya kami untuk mendapatkan kontrak eksternal itu sudah menjadi salah satu indikator pencapaian performance meskipun kami juga harus menjaga kontrak internal,” jelas Sodiq.
Pada sisa tahun ini, Sodiq optimistis pihaknya bakal dapat mengejar target kontrak baru Rp5 triliun.
Per akhir semester I/2020, emiten berkode saham WSBP tersebut memiliki kontrak baru senilai Rp931 miliar. Dengan demikian, selama periode Juli - September 2020, perseroan mendapat tambahan kontrak baru sekitar Rp560 miliar.
Untuk mencapai target, WSBP harus mengejar kontrak baru senilai Rp3,51 triliun lagi pada sisa dua bulan ke depan.
Realisasi nilai kontrak baru per September 2020 tadi lebih rendah 59,62 persen dari perolehan pada periode yang sama tahun lalu senilai Rp3,69 triliun.
Sodiq menegaskan nilai kontrak baru yang melambat pada tahun ini merupakan dampak dari pandemi Covid-19 terhadap perekonomian yang turut memukul operasional proyek infrastruktur.