Bisnis.com,JAKARTA— Penempatan jebolan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. di jajaran direksi BUMN Karya berlanjut. Kini, PT Waskita Beton Precast Tbk. mendapatkan giliran.
Waskita Beton Precast telah menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada Kamis (17/9/2020). Agenda utama pertemuan itu yakni pergantian pengurus perseroan.
RUPSLB anak usaha PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WKST) itu menunjuk tiga nama baru di jajaran direksi. Pergantian dilakukan termasuk di posisi pucuk pimpinan atau Direktur Utama yang sebelumnya diisi oleh Jarot Subana.
Seperti diketahui, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menahan lima tersangka kasus korupsi pekerjaan subkontraktor fiktif dalam proyek-proyek yang terjadi di Waskita Karya pada Kamis (23/7/2020). Salah satu tersangka yang ditahan yakni Jarot Subana (JS) yang saat itu menjabat sebagai Direktur Utama (Dirut) Waskita Beton Precast.
Sebagai gantinya, RUPSLB menunjuk Mochammad Cholis Prihanto sebagai Direktur Utama. Pria kelahiran Surabaya 3 Juni 1966 itu bukan wajah baru di dunia konstruksi.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Bisnis, Cholis memulai karier di PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) pada 1993. Berbagai posisi telah diembannya.
Baca Juga
Posisi terakhir sebelum mengisi kursi Direktur Utama Waskita Beton Precast adalah Direktur PT Wijaya Karya Industri & Konstruksi (Wikon). Entitas anak Wijaya Karya itu menjalankan usaha di bidang industri dan pabrikasi baja.
Selain Cholis, direksi baru Waskita Beton yang juga berasal dari WIKA adalah FX Poerbayu Ratsunu. Dalam catatan Bisnis, Poerbayu pernah menjabat General Manager Departemen Luar Negeri WIKA
Beberapa waktu lalu, Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir juga telah melakukan perombakan jajaran direksi induk BUMN Karya.
Destiawan Soewardjono yang sebelumnya menjadi Direktur Operasional III Wijaya Karya menjadi Direktur Utama WSKT.
Langkah destiawan juga diikuti oleh Mantan Direktur Human Capital dan Pengembangan Wijaya Karya Novel Arsyad yang kini mengisi kursi Direktur Utama PT PP (Persero) Tbk. (PTPP).
Kuku alumni WIKA tidak hanya menancap di PTPP dan WSKT. PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) dan PT Hutama Karya (Persero) kini juga memiliki Direktur Utama dari jebolan perusahaan yang sama.
Entus Asnawi Mukhson naik dari posisi Direktur Keuangan Adhi Karya menjadi Direktur Utama. Akan tetapi, namanya telah malang melintang di berbagai posisi manajemen WIKA.
Sementara itu, Direktur Utama Hutama Karya Budi Harto juga merupakan jebolan WIKA. Dia pernah menjabat Wakil Direktur Utama WIKA periode 2015—2016.