Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan indeks dolar Amerika Serikat (AS) masih akan menjadi sentimen penggerak nilai tukar rupiah pada perdagangan hari ini, Kamis (22/10/2020).
Pada perdagangan kemarin, Rabu (21/10/2020), rupiah ditutup di level Rp14.654, menguat 34 poin atau 0,23 persen, setelah dibuka di level Rp14.680 dan bergerak di rentang Rp14.688 hingga Rp14.718 per dolar AS.
Pada saat rupiah ditutup menguat, indeks dolar yang mengukur kekuatan mata uang Negeri Paman Sam turun 0,39 persen ke level 92,701. Alhasil, mata uang Asia kompak menguat. Penguatan dipimpin oleh won Korea Selatan sebesar 0,68 persen.
Adapun pada akhir perdagangan Rabu, indeks dolar ditutup terkoreksi 0,49 persen atau 0,456 poin ke level 92,611.
Pelemahan dolar AS terjadi bersamaan dengan naiknya yield obligasi Treasury AS, di tengah spekulasi bahwa para pejabat di Washington akan menemukan titik terang mengenai stimulus bernilai trilinunan dolar.
Chief Foreign-Exchange Strategist Saxo Bank John Hardy mengatakan kenaikan yield obligasi Treasury AS bertenor 10 tahun menembus 0,8 persen atau level tertingginya sejak Juni mencerminkan bahwa pasar menduga stimulus fiskal di AS akan diluncurkan sebelum Pemilu.
“Kenaikan yield mencerminkan pelaku pasar mengantisipasi kesepakatan stimulus AS akan segera datang dan Partai Demokrat baka menduduki kursi presidensi dan senat pada Pemilu 3 November,” kata Hardy, seperti dikutip Bloomberg, Rabu (21/10/2020).
Ketua DPR AS Nancy Pelosi mengatakan dirinya berharap bakal ada belanja stimulus yang berlaku surut. Hal itu disampaikannya kendati mayoritas anggota Partai Republik sudah memperingatkan Presiden AS Donald Trump mengenai kesepakatan “mahal” yang akan diajukan Demokrat sebelum Pemilu.
Pemerintah AS mengatakan bakal ada kesepakatan mengenai stimulus fiskal tersebut dalam 48 jam ke depan. Adapun, stimulus fiskal untuk pemulihan ekonomi pasca pandemi itu diajukan senilai US$1,88 triliun atau di bawah US$2,2 triliun seperti yang diajukan Pelosi sebelumnya.
Bagaimana pergerakan rupiah hari ini? Simak terus secara live di Bisnis.com!
Nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup melemah 27 poin atau 0,19 persen ke level Rp14.660 per dolar AS.
Sementara itu, indeks dolar AS terpantau menguat 0,024 poin atau 0,03 persen ke level 92,635 pada pukul 14.51 WIB.
Nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup melemah 49 poin atau 0,33 persen ke level Rp14.681 per dolar AS.
Sementara itu, indeks dolar AS terpantau menguat 0,041 poin atau 0,04 persen ke level 92,652 pada pukul 14.31 WIB.
Nilai tukar rupiah di pasar spot terpantau melemah 40 poin atau 0,27 persen ke level Rp14.672 per dolar AS.
Sementara itu, indeks dolar AS terpantau menguat 0,183 poin atau 0,2 persen ke level 92,794 pada pukul 11.22 WIB.
Nilai tukar rupiah terhadap dolas AS di pasar spot terpantau melemah 34 poin atau 0,24 persen ke level RpRp14.667 per dolar AS.
Sementara itu, indeks dolar AS terpantau menguat 0,19 persen atau 0,178 poin ke level 92,789 pada pukul 10.05 WIB.
Nilai tukar rupiah di pasar spot terpantau melemah 3 poin atau 0,02 persen ke level Rp14.635 per dolar AS pada pukul 09.16 WIB.
Pelemahan nilai tukar rupiah hari ini sejalan dengan laju indeks dolar yang menguat. Indeks yang melacak kekuatan mata uang dolar AS terhadap enam mata uang utama lainnya tersebut terpantau menguat 0,18 persen atau 0,167 poin ke level 92,778 pada pukul 09.07 WIB.
Simak berita selengkapnya di sini.
Silai tukar rupiah terhadap dolas AS di pasar spot terpantau dibuka menguat 16 poin atau 0,11 persen ke level RpRp14.618 per dolar AS.
Sementara itu, indeks dolar AS terpantau menguat 0,14 persen atau 0,126 poin ke lev el 92,737 pada pukul 08.49 WIB.
Indeks dolar AS terpantau menguat 0,14 persen atau 0,132 poin ke level 92,743 pada pukul 07.50 WIB.
Dilansir dari Bloomberg, indeks dolar AS menguat setelah anggota Senat AS dari Partai Republik mengatakan kesepakatan paket stimulus fiskal kemungkinan akan sulit tercapai sebelum pemilu presiden AS.