Bisnis.com, JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) berhasil melanjutkan reli setelah menguat pada perdagangan hari ini, Rabu (21/10/2020). Penguatan rupiah bersamaan dengan kinerja penguatan mata uang Asia terhadap dolar AS.
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah ditutup di level Rp14.654, menguat 34 poin atau 0,23 persen dibandingkan dengan posisi penutupan kemarin. Rupiah dibuka di level Rp14.680 dan bergerak di rentang Rp14.688 hingga Rp14.718 per dolar AS.
Kinerja rupiah hari ini adalah penguatan ketiga secara beruntun sejak awal pekan. Adapun posisi rupiah hari ini menyamai posisi pada 9 Oktober 2020. Saat rupiah menguat, dolar justru terkapar.
Indeks dolar yang mengukur kekuatan mata uang Negeri Paman Sam turun 0,39 persen ke level 92,701. Alhasil, mata uang Asia kompak menguat. Penguatan dipimpin oleh won Korea Selatan sebesar 0,68 persen.
Kejatuhan dolar tidak terlepas dari sentimen stimulus perekonomian yang mendekati final. Stimulus ini menjadi bahan tarik ulur antara Partai Demokrat dan Gedung Putih.
Ketua DPR AS Nancy Pelosi sebelumnya berharap akan ada kejelasan tentang stimulus yang dapat disahkan sebelum pemilu Presiden 3 November mendatang.
Baca Juga
Selain itu, Wakil Ketua Federal Reserve Richard Clarida juga menyoroti kebutuhan mendesak agar langkah-langkah stimulus disahkan.
Meskipun ekonomi AS pulih dengan kuat setelah mengalami pukulan besar berkat Covid-19, ia memperingatkan bahwa perlu waktu satu tahun lagi bagi ekonomi untuk kembali ke tingkat sebelum krisis dan membutuhkan waktu lebih lama bagi pasar tenaga kerja untuk memulihkan kerugian.